HAI-Online.com – Perjalanan bermusik seorang Ahmad Dhani memang selalu menarik buat diulik, termasuk soal perubahan arah bermusiknya bareng Dewa 19.
Sebagai motor Dewa 19, Ahmad Dhani dikenal luas pecinta musik Tanah Air lewat lagu-lagu yang bahkan hingga kini masih banyak didengerin lintas generasi.
Seperti yang kita tahu, di awal kemunculannya, Dewa 19 banyak mengusung lagu bertemakan cinta, sebut saja ‘Kangen’, ‘Kita Sedang Tak Bercinta Lagi’ hingga Kamulah Satu-satunya.
Namun memasuki milenium baru, lagu-lagu Dewa 19 yang sebagian besar diciptakan oleh Ahmad Dhani mulai berevolusi dengan lirik-liriknya yang lebih ‘luas dan dalam’.
Baca Juga: Jurnalis Musik yang Temukan Istilah 'Thrash Metal' Meninggal Dunia
Diawali dengan album Bintang Lima, lagu-lagu Dewa 19 nggak cuma membawa nuansa asmara antar lawan jenis, namun juga tema cinta yang mengarah ke spiritualitas.
Hal tersebut diwujudkan lewat album-album mereka selanjutnya, seperti Cintailah Cinta dan Laskar Cinta.
Ahmad Dhani sendiri mengungkapkan bahwa perubahan tersebut banyak dipengaruhi oleh perkembangan dirinya yang kala itu banyak mendapat wawasan baru, khususnya untuk aspek spiritualnya.
“Dulu aku pernah dinasehati, tahun 2000 berarti aku 28 tahun. Kan aku sering bikin lirik, kan? Dan semua orang tahu lah kadang-kadang lirikku ngutip Kahlil Gibran, kadang-kadang ngutip Jalaludin Rumi,” ujar Dhani saat ngobrol bareng Daniel Mananta dalam podcast channel YouTube Daniel Mananta Network, Rabu (3/11/2021)
Baca Juga: Ngomongin Perbedaannya dengan John Lennon, Ahmad Dhani: Dia Cuma Komposer Bukan Produser Kayak Gue
Nah guru spiritualnya saat itu memberi wejangan kepada Dhani agar dirinya lebih banyak mendengar bisikan hati.
“Terus, my spiritual teacher itu ngasih tahu aku, ‘Kamu harus mulai belajar mengutip dari hatimu sendiri, dong’,” ujar Dhani.
Dhani yang kala itu masih belum bisa mencerna betul arti dari nasihat guru spiritualnya pun ngerasa kebingungan.
“Pada waktu itu aku belum ngerti maksudnya, pada waktu umur 28 tahun tuh,” ujarnya.
Menurutnya, ia bahkan baru benar-benar paham maksud dari nasehat gurunya tersebut saat dirinya menginjak usia 40 tahun.
“Mengutip dari dalam, bukan dari luar. Maksudnya kalau dari luar kan dari buku-buku nih,” beber Dhani.
Baca Juga: Lagu Vina Panduwinata Ini Disebut Susah Banget Dimainin, Ahmad Dhani: Kalau Bimbim Pasti Pingsan
Namun sayangnya, di saat ia mulai memahami arti ‘bisikan hati’, dirinya justru banyak menuai kontroversi dari masyarakat.
“Nah justru malah ketika aku usia 40 tahun, ketika berhasil mengutip dari dalam diriku sendiri, ada beberapa sih yang tidak kontroversial, tapi mostly controversial,” ungkapnya.
Ahmad Dhani yang mencoba jujur menjadi dirinya sendiri pun akhirnya menyadari bahwa nggak semua orang bisa menerima persepsi yang sama dengan dirinya.
“Jadi nggak bisa nggak bisa aku tuliskan dalam sebuah lagu, dan tidak bisa aku tuliskan dalam sebuah buku. Cukup aku saja yang bisa menerima. Jadi apa yang kita terima ya belum tentu sama dengan orang lain,” pungkasnya. (*)