Minat Anak Muda Belajar Desain Meningkat, Terbukti LaSalle Luluskan 200 Mahasiswa

Selasa, 05 Oktober 2021 | 18:45

Minat Anak Muda Belajar Desain Meningkat, Terbukti LaSalle Luluskan 200 Mahasiswa

HAI-Online.com-Ballroom Tribrata-Darmawangsa menjadi saksi upacara wisuda dari hampir 200-an mahasiswa Sekolah Tinggi Desain LaSalle College Jakarta yang lulus pada Jumat (1/10/2021) pekan lalu.
Tidak seperti tahun sebelumnya, upacara kelulusan tahun ini digelar dengan konsep tatap muka terbatas sambil tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan dan ketentuan pemerintah.
Sebagiannya lagi datang secara virtual, setelah sebelumnya belajar dan mengerjakan proyek skripsi secara digital.
Baca Juga: Sering Dicibir, 8 Band Metal Ini Nyatanya Jadi Guilty Pleasure-nya Para Metalhead?

Kegiatan tahunan yang biasanya dihelat secara megah dan terbuka untuk umum itu, kali ini diselenggarakan secara terbatas serta dihadiri hanya oleh wisudawan/i baik online dan offline terbatas demi terus mengutamakam Stay healthy, stay creative yang merupakan campaign yang diusung kampus design bertaraf internasional, Lasalle College Indonesia.

Hariyadi Sukamdani, selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Desain LaSalle mengatakan, tak mengapa jika tahun ini wisuda digelar secara terbatas.
Namun yang menjadi kebanggaan bersama, ialah rangkaian kegiatan wisuda ini telah sukses dibarengi pagelaran karya mahasiswa yang merupakan kolaborasi lintas program studi.
Acara tersebut juga menjadi bukti bahwa minat anak muda terhadap desain tidak menurun bahkan menunjukkan kreativitas karya yang mengangkat kebudayaan kita.
"Di masa pandemi ini kami prediksi jumlah siswa akan turun signifikan, ternyata sebaliknya. Minat anak-anak muda untuk belajar desain tidak kendor, justru naik," tutur Hariyadi dalam sambutannya.
Baca Juga: ADA Band Kembali Hadir dengan Rilis Single Terbaru 'Berharap Cinta'
Meski mengalami sedikit hambatan dalam mengatur interaksi dengan siswa dan ruang belajar yang lebih banyak praktik, nyatanya hamnatan itu bisa dilalui dengan adaptasi.
Contohnya prodi make up artist, saat praktik langsung, solusinya yang disarankan pafa mahasiswa adalah untuk memakai orang terdekat sebagai model yang akan dirias dan keduanya telah diswab.
"Dengan prokes optimal ini, tidak terjadi cluster di lingkungan kampus," jelasnya.
Hal yang sama disampaikan jugaPoppy Dharsono, Presiden Komisaris PT Indotex LaSalle College International, bahwa denhan meningkatnya jumlah siswa di masa pandemi menunjukkan minat besar masyarakat di bidang lifestyle.
Menurutnya, lulusan sekolah mode dituntut untuk lebih memiliki tanggung jawab pada masyarakat. Jika desainer memiliki latar belakang sekolah mode, karyanya lebih bisa diterima pasar.
"Di masa pandemi saya merealisasikan kerjasama LaSalle College dengan sebuah sekolah mode di Italy. Akademi ini punya akses bagus bagi siswanya untuk bekerjasama dengan brand-brand mode internasional seperti Valentino, Armani, dll," tuturnya.
Harus diakui sangat sulit berkompetisi di pasar internasional jika tak memiliki ciri khas. Kekayaan budaya adalah identitas kita yang tak dimiliki negara lain.
"Maka sangat tepat jika LaSalle College selalu mengangkat tema wastra dan budaya nusantara pada setiap pagelaran kelulusan siswanya. Seperti yang dihelat tahun ini," bangganya.
Baca Juga: Anti Mainstream, Wisudawan Ini Kendarai Truk untuk Datang ke Acara Wisuda, Begini Alasannya
Tahun berikutnya, seperti dikatakan Hariyadi, LaSalle College akan membuka satu program studi batu, yaitu sinematografi.
"Kami melihat peluang anak-anak muda yang kini lebih menyukai gambar bergerak atau video singkat ketimbang membaca. Selain itu, kampus di Indonesia yang menyediakan program studi ini juga masih terbatas," ungkapnya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya