Pernyataan itu terlontar dari Kepala Dinas Pendidikan Sumut Wan Syaifuddin di Medan pada Selasa (28/9/2021) kemarin.
Syaifuddin mengklaim antara 700 hingga 800 siswa SMA di Sumut tidak mengikuti kebijakan PTM terbatas yang sudah mulai diberlakukan pada 1 September lalu.
Baca Juga: Aktor Pemain Squid Game Nomor 199 Ternyata Peraih Beasiswa Kuliah di Universitas Seni Korea
Ia juga membeberkan sejumlah alasan yang menyebabkan anak-anak tersebut tak mau ikut sekolah tatap muka.
"Ada yang sudah bekerja," kata Syaifuddin usai Workshop Pendidikan di Hotel Four Points, Medan, Selasa kemarin.
Dia mengungkapkan, ada beberapa siswa SMA sederajat di Sumut yang sudah mulai bekerja. Mereka sudah terbiasa menerima uang sehingga tak hadir saat PTM terbatas dimulai.
Selain sudah bekerja, ada juga beberapa orangtua yang memang belum mengizinkan anak mereka mengikuti PTM. Mereka khawatir anak-anaknya bakal terserang Covid-19.
Bahkan, ada beberapa siswa yang justru tak bersekolah lagi karena sudah menikah.
Namun Syaifuddin belum bisa mengungkapkan berapa jumlah pasti siswa SMA yang telah menikah karena terlalu lama belajar daring.
Baca Juga: Pelajar Mesti Tahu 5 Bentuk Bullying yang Masuk Perbuatan Kriminal, Sanksinya Berat!
"Belum kita data. Saya baru menerima informasi. Saya kan punya kepala cabang dinas. Kepala cabang dinas yang berkomunikasi dengan kepala sekolah," katanya. (*)