Pas Zaman Narkoba, Ridho Slank: Gue Mau Cabut dari Band, Karena Nggak Mau Liat Teman-teman Mati Depan Gue

Kamis, 02 September 2021 | 14:10
YouTube/ Ari Lasso TV

Ridho Slank

HAI-Online.com - Gitaris Slank, Ridho, menceritakan konflik yang dialaminya dengan para personel Slank. Bahkan, ia mengakui pernah ribut juga dengan personel lainnya.

Baca Juga: Ian Antono 'God Bless' Pernah Sebel Sama Slank Pas Awal Karier, Kaka: Dibilang Ngerusak Musik Rock Indonesia

Ridho mengatakan ribut itu menjadi hal yang biasa baginya. Seperti diketahui personel Slank pernah terjerat narkoba, hal itu juga yang menjadi pemicu konflik.

Ridho mengungkapkan pernah terbesit di pikirannya untuk meninggalkan Slank. Hal itu, dia sampaikan langsung ke Bunda Ifet pada tahun 2000, "Bunda, gue mau cabut dari Slank, karena gue nggak pengen liat teman-teman gue mati di depan gue," ucapnya di YouTube Ari Lasso TV.

Namun, pada akhirnya Slank dapat sembuh dari narkoba dan dia menganggap itu merupakan mukjizat Tuhan yang terbesar.

Gitaris itu mengatakan konflik terberatnya saat di Slank ketika para personel menggunakan narkoba. Disaat para personel masih terjerat narkoba, dia sudah mencoba untuk menyamai frekuensi dengan yang lain, tetapi ketika ada masalah yang nggak reasonable dia menyerah untuk menyamakan frekuensi tersebut.

Contohnya dia bilang ketika kehabisan barang (narkoba), mereka jadi saling menyalahkan satu sama lainnya. Ridho juga mengatakan feel dalam bermusik hilang karena hal tersebut.

Baca Juga: Dibalik Lagu Maafkan Milik Slank yang Ternyata Alami Perubahan Judul, Bimbim: Wah Ini Liriknya Terlalu Vulgar

"Kalo di film Slank kan ada tuh baru 10 lagu tiba-tiba berhenti. Ya buat gue kayak ngeband seru, tapi kok kayak gini nggak seru. Ya faktor drugs tadi juga. Maksud gue udah nggak seru lagi, awal-awal seru," ucapnya.

Tetapi, setelah konflik itu terjadi dan Slank sudah sembuh, kini dia merasakan keseruan yang pernah dirasakan awalnya bersama band tersebut. Dia mengatakan frekuensi yang tadinya nggak sama, sekarang jadi sama lagi. Menurutnya, nyaris dia dan para personel lain nggak barengan lagi karena narkoba tersebut.

Ketika ditanya cinta atau nggak sama Slank, Ridho menjawab dia cinta kepada Slank bagaikan sebuah keluarga. Saking seperti keluarga, para personel Slank sepenuhnya ngobrol secara person to person.

Ridho mengaku saat-saat terberat dia bersama Slank pada masa para personel masih terjerat narkoba yaitu 1999-2000. Dia bilang 3 tahun dari 1997 membuatnya cukup memahami Slank menggunakan narkoba.

Kemudian, ketika mereka sembuh, itu menjadi angin segar sedikit baginya. Selebihnya Ridho bilang sangat nyaman bersama personel lain secara person to person. Dia juga mengungkapkan album Virus menjadi album favoritnya karena menandai kesembuhan Slank.

Baca Juga: Kenapa Slank Selalu Kasih Bonus di Setiap Albumnya? Ternyata Ada Makna Penting di Baliknya

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya