HAI-Online.com – Pengurus Besar esports Indonesia (PBESI) udah resmi merilis regulasi untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan esports di Indonesia beberapa waktu lalu.Namun aturan tersebut justru menuai kritik dari sejumlah gamer dan developer Tanah Air.
Regulasiini sendiritercantum dalam dokumen Peraturan Pengurus Besar Esports Indonesia Nomor: 034/PB-ESI/B/VI/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Esports di Indonesia yang terdiri dari 46 pasal.
Menurut Sekjen PBESI, Frengky Ong, peraturan tersebut hanya berlaku bagi judul-judul game yang terdaftar di PBESI saja, bukan semua game yang dirilis di Indonesia secara keseluruhan.
"Peraturan itu adalah untuk mengatur rumah pengurus besar esports indonesia, jadi bukan peraturan Republik Indonesia," ujar Frengky dalam konferensi pers virtual bertajuk "Eksibisi Esports PON XX Papua 2021", seperti dikutip Kompas.com pada Rabu (18/8/2021).
Frengky mengibaratkan peraturan PBESI tersebut dengan peraturan PSSI yang mengatur regulasi mereka sendiri.
"Jadi, siapapun yang termasuk di dalam keluarga PBESI tentunya akan terikat dalam peraturan itu, (termasuk) game-game yang nanti akan mendaftar di PBESI," tutur Frengky.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Pekan Ketiga MPL Season 8, Tersaji Laga El Classico
Peraturan PBESI ini, dikatakan Frengky merupakan turunan dari Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Sistem Olahraga Nasional, di mana semua liga olahraga itu ada di bawah naungan pengurusnya (PB) masing-masing.
Menurutnya, PBESI selaku organisasi bisa membuat regulasi esports ini karena diklaim telah ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk mengatur ekosistemnya di Tanah Air, termasuk menjadikannya sebagai olahraga prestasi.
Tuai kritik darigamer dan developer
Regulasi tersebut pun langsung menuai kritik dari para gamer Tanah Air. Sejumlah pasal yang tertuang dalam peraturan PBESI sendiri sempat menuai kritikan dari warganet.
Salah satu yang dikeluhkan adalah pasal 39, yang intinya PBESI akan mengatur serta mengawasi game yang berlaku di Indonesia, termasuk esports, dengan bantuan aparat penegak hukum dan pihak terkait.
Salah satunya adalah virtual streamer bernama Rizki Salminen yang mengatakan bahwa pasal bisa mengekang industri game Tanah Air, termasuk para developer game dan penyelenggara kegiatan esports.
"Games yang jadi populer buat kompetisi itu nggak bisa ditentukan, itu merupakan hal yang dinamis. PBESI seharusnya nggak memiliki wewenang atas hal tersebut," ujar Rizki melalui handle Twitter @tilehopper.
Baca Juga: Hasil Pekan Kedua Hari ke-3 MPL Season 8, RRQ Libas Bigetron
Beragam protes juga menghujani kolom komentar di berbagai postingan Instagram handle @PBESI_official.
Sebagian besar pengguna di sana mengaku kecewa atas regulasi PBESI yang dinilai bakal berlaku nggak adil bagi developer game secara keseluruhan dan terkesan ingin memonopoli aturan di industri esports lokal.
Karena dinilai bakal memiliki efek buruk, seorang konten kreator video game bernama Restu Purbaya pun membuat laman petisi di situs web Change.org, untuk merevisi regulasi PBESI yang dianggap memberatkan ranah esports Tanah Air.
Pantauan KompasTekno, Selasa (24/8/2021), petisi tersebut telah ditandatangani oleh kurang lebih 2.200 orang dari target sebanyak 2.500. (*)
Baca Juga: Ini Pengertian Istilah Flanking, OP, Counter Pick dalam Mobile Legends
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aturan esports PBESI di Indonesia Hanya Berlaku untuk Game Terdaftar"