3 Hal Inilah yang Bikin Suhu Terasa Dingin Meski Musim Kemarau

Kamis, 08 Juli 2021 | 16:33
HAI Online

Meski kemarau, suhu dingin dirasakan masyarakat di sebagian wilayah Indonesia.

HAI-Online.com – Walaupun udah memasuki musim kemarau, suhu dingin justru dirasakan olehmasyarakat Indonesia dibeberapa wilayah, khususnya Pulau Jawa.

Namun sebenarnya apa sih bikin suhu akhir-akhir ini terasa dingin?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mencatat, meski Indonesia memasuki musim kemarau tapi beberapa hari terakhir memang suhu udara relatif lebih dingin.

Baca Juga: Pasangan Artis Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Diciduk Polisi, Sabu-sabu Jadi Barang Bukti

FYI, pada periode Juni, Juli, dan Agustus, sebagian besar wilayah Indonesia sedang mengalami musim kemarau.

Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin menjelaskna, pada umumnya pada musim kemarau, kondisi cuaca di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator akan mengalami tingkat pertumbuhan awan yang sedikit, dengan kondisi cuaca cerah cukup mendominasi baik siang maupun malam hari.

Kondisi tersebut secara umum menyebabkan variasi suhu udara permukaannya menjadi tinggi, di mana pada siang hari kondisi suhu udara relatif lebih terik atau panas.

Sedangkan pada malam hingga dini hari, kata Miming, umumnya suhu akan lebih dingin.

"Fenomena kondisi suhu dingin ini merupakan fenomena yang normal dan dapat terjadi setiap tahun dengan signifikansinya tergantung pada kondisi atmosfernya,"ujar Miming kepada Kompas.com, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga: Bukan Karena Fenomena Aphelion, LAPAN Jelaskan Suhu Dingin yang Terjadi Belakangan Ini

Nah biar kalian lebih paham, simak nih 3 hal yang jadi pemicu suhu dingin dalam beberapa hari terakhir ini.

1. Pelepasan panas

Miming menjelaskan bahwa faktor pemicu suhu dingin yang pertama adalah pelepasan panas permukaan Bumi.

"Suhu lebih dingin pada malam-dini hari tersebut dapat terjadi karena adanya proses pelepasan panas permukaan bumi ke atmosfer secara maksimal pada malam menjelang pagi hari," jelasnya.

Suhu lebih dingin pada malam hingga dini hari ini sebagai akibat dari kondisi cuaca cerah dan tidaknya ada awan yang menghalangi transfer panas dari permukaan bumi ke atmosfer, suhu dingin akan lebih terasa dampaknya di wilayah dataran tinggi.

Pelepasan secara maksimal panas dari permukaan bumi ke atmosfer tersebut menyebabkan penurunan suhu permukaan bumi menjadi signifikan, terutama ditambah jika angin lapisan atmosfer atas mengindikasikan adanya aliran udara yang relatif lebih dingin dari Australia.

Baca Juga: Gunakan CT Scan, Rumah Sakit Italia Coba Ungkap Rahasia Mumi Mesir

2. Posisi semu Matahari

Saat ini posisi semu matahari masih berada di titik terjauh di belahan bumi utara (BBU).

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa saat ini di BBU sedang berlangsung musim panas.

Sedangkan, di wilayah selatan (BBS) sedang berlangsung musim dingin, dalam hal di wilayah Australia terutama bagian selatan.

3. Pengaruh angin

Angin di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator pada periode ini (Juli-Agustus) masih dominan bertiup dari arah timur hingga tenggara sebagai dampak dari sedang aktifnya Angin Monsun Australia yang bertiup dari arah Australia bergerak ke BBU melewati wilayah Indonesia.

Massa udara yang bergerak dari arah Australia tersebut sifatnya kering dan memiliki suhu yang relatif dingin.

Baca Juga: Ambil Jalur Damai, James Franco Tebus Rp 32 M untuk Selesaikan Kasus Pelecehan Seksual

Dijelaskan Miming, aktivitas aliran udara dingin dari Australia biasanya dapat terjadi lebih signifikan apabila terdapat pusat tekanan tinggi di Australia.

Hal ini dapat mendorong aliran udara lebih kuat ke arah Indonesia pada skala yang luas.

"Aktifnya Monsun Australia tersebut menjadi salah satu indikator bahwa wilayah Indonesia sedang memasuki periode musim kemarau," ujarnya.

Oleh karena itu, Miming menegaskan bahwa BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondisi tubuh terutama pada siang hari.

"Jangan sampai dehidrasi terutama saat siang hari yang terik, dan menjaga stamina tubuh tetap fit supaya tidak mudah sakit karena perubahan cuaca, dan selalu mengakses informasi prakiraan cuaca BMKG di kanal-kanal informasi BMKG," pungkasnya. (*)

Baca Juga: Inilah Samudera Selatan yang Baru Aja Ditetapkan Sebagai Samudera Ke-5

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Ungkap 3 Pemicu Suhu Udara Dingin meski Masuk Musim Kemarau"

Tag

Editor : Al Sobry