Cerita Pengusaha di Jepang yang Batal Nutup Restorannya karena Foto Kucing yang Viral

Minggu, 13 Juni 2021 | 18:35
Caferest_bar_Fe/Twitter

Salah satu kucing yang sering bermain-main di diorama pada restoran milik Naoki Teraoka.

HAI-Online.com – Sempat berencana menutup usahanya, pemilik sebuah restoran di Osaka, Jepang membatalkan rencananya tersebut setelah foto anak kucing di restoran tersebut viral di media sosial.

Baca Juga: Dulu Cuma Lihat di Film Hollywood, Kini Iqbaal Ramadhan dan Asri Welas Syuting Bareng NYPD dan Rasain Setting Film Joker

Lho gimana ceritanya, tuh?

Jadi, melansir Borneo Bulletin, Diorama Restaurant di Tennoji Ward, Osaka ini sendiri sebelumnya terkenal sebagai restoran dengan ciri khas miniatur keretanya.

Restoran tersebut sempet ramedi media sosial karena foto kucing-kucing liar yang sedang berjalan di tengah miniatur kereta sambil menyaksikan kereta datang dan pergi.

Diorama Restaurant milik Naoki Teraoka ini pertama kali dibuka pada 2018, kemudian ditutup sementara mulai Maret hingga Mei 2020 akibat pandemi Covid-19.

Restoran secara bertahap buka kembali dan beroperasi pada Juni, tetapi pelanggan yang datang nggak sebanyak sebelumnya.

Sampai pada akhirnya Teraoka pun mulai berpikir untuk menutup restoran miliknya.

Baca Juga: Berpola ‘Crop Circle’ Nggak Lazim, Hutan di Jepang Ini Ternyata Merupakan Eksperimen Pemerintah

Nah selama jangka waktu tersebut, Teraoka mulai merawat empat anak kucing yang lemah serta ibu kucing di dekat restorannya.

Mengutip The Asahi Shimbun, anak kucing pertama yang ditemukan oleh Teraoka diberi nama Simba yang terinspirasi dari tokoh protagonis dalam kisah ‘The Lion King’.

Teraoka dibantu oleh staf kelompok pelindung kucing liar untuk merawat kucing-kucing hasil adopsinya itu.

Foto kucing di restoran yang viral

Pada Agustus 2020, Teraoka mengunggah cuplikan video kucing adopsinya yang sedang bermain di sekitar miniatur kereta miliknya di laman Twitter dan media sosial lainnya.

Unggahan Teraoka kemudian ramai hingga membuat jumlah pengikutnya melonjak 10 kali lipat dari sebelumnya.

Para penggemar mulai mengiriminya makanan kucing dan hadiah lainnya.

Didorong oleh dukungan tersebut, Teraoka memutuskan untuk mempertahankan bisnis restorannya.

“Saya merasakan kehangatan orang-orang berkat anak-anak kucing ini dan saya ingin membuka restoran lagi,” kata Teraoka.

“Awalnya, saya ingin menyelamatkan kucing-kucing itu, tapi ternyata mereka menyelamatkan saya," lanjutnya.

Baca Juga: Mengenal Legenda Rubah Ekor Sembilan yang Populer dari Jepang

Setelah kejadian itu, makin banyak pelanggan yang mampir ke Diorama Restaurant tiap akhir pekan tiba.

Diorama Restaurant, yang menyajikan menu makan siang dan kopi, memang menggunakan diorama kereta api sebagai daya tariknya.

Latar diorama tersebut adalah di kota regional Jepang selama periode pertumbuhan ekonomi yang pesat pascaperang.

Selama berada di Diorama Restaurant, pelanggan bisa menjalankan kereta mini mereka sendiri di sekitar diorama.

Uniknya, kucing-kucing nggak segan untuk berjalan di atas rel kereta api dan merusak perlengkapan diorama.

Staf sudah memperkirakan hal itu sebelumnya. Padahal, Teraoka sebelum merawat kucing nggak bisa memaafkan orang yang memperlakukan dioramanya dengan kasar.

Kucing-kucing tersebut disimpan dalam kandang selama jam buka restoran untuk memungkinkan pengunjung tetap bisa menikmati diorama.

Setelah jam tutup restoran tiba, kucing mulai dibebaskan untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Saat ini, Diorama Restaurant lebih sering melakukan perawatan untuk miniatur kereta api, senggaknya selama dua kali dalam seminggu.

Mereka rutin mengganti suku cadang agar lebih kokoh dan bisa menopang bobot kucing yang makin bertambah. (*)

Baca Juga: Keren Banget! Kakek Ini Bikin Lukisan Masterpiece Pake Microsoft Excel

Editor : Al Sobry

Sumber : Asahi Shimbun, borneobulletin.com.bn

Baca Lainnya