Hidup Mahasiswa Jadi Tenang Kalo Uang Kiriman Ortu Diatur Pake Cara Jitu Ini!

Minggu, 30 Mei 2021 | 14:52

Hidup Mahasiswa Jadi Tenang Kalo Uang Kiriman Ortu Diatur Pake Cara Jitu Ini!

HAI-Online.com- Pelajar usia remaja, termasuk mahasiswa kok masih pada kebingungan sih sama keuangan mereka?

Keluhan demi keluhan, seperti pengeluaran yang lebih besar dari pada uang saku bulanan, nunggak bayar kosan, ngutang di kantin, sampai ada yang harus ambil kerjaanpart timedi luar kampus demi bisa bayar fotocopyan tugas makalah. Duh!

Padahal, kiat dan cara mengurus masalah keuangan anak muda itu udah banyak diobral di berbagai mikroblog atau media massa.

Baca Juga: Alasan Cek Saldo & Tarik Tunai di ATM Link Kena Biaya 2.500 - 5.000 Rupiah, Gratisnya sampai Mei 2021

Nah, kamu yang sedang menjalani masa kuliah juga jangan sampai lewat memptaktikannya bahkan harus lebih cermat, terutama kala merantau jauh dari orangtua.

Jika sumber dana yang masuk adalah murni datang dari uang kiriman ortu, aturlah dengan komposisi ala ala pekerja kantoran yang gajian tiap akhir bulan.

Seperti cara Zain Ambi, alumnus Universitas Airlangga(Unair), yang membocorkan bagaimana mengatasi problem keuangan dengan cara melakukan perencanaan keuangan.

Nah, cowok yang kerap disapa Ambi ini menjelaskan kiat-kiat untuk mengatur uang mahasiswa agar dapat terhindar dari permasalahan terkait finansial.

"Setiap ada keinginan atau impian-impian Kamu yang membutuhkan uang, disitulah ada yang namanya tujuan keuangan. Karena ada tujuan keuangan, maka kita ada yang namanya perencanaan keuangan,” jelas Ambi dilansir dari kompas.com seperti yang dipublikan diunair.ac.id

Lebih lanjut, Ambi menjelaskan bahwa untuk merencanakan keuangan, mahasiswa dapat melihat dari sudut pandang piramida perencanaan keuangan.

"Ketika kita merencanakan keuangan seseorang, itu dimulai dari yang paling bawah," ungkapfinancial plannerbersertifikasi ini.

Ambi menjelaskan bahwa bagi para mahasiswa, hal-hal utama terkait dengan keuangan antara lain kebutuhan jangka pendek, dana darurat, dan investasi.

Baca Juga: Institut Teknologi PLN Buka Seleksi Mahasiswa Baru, Cuma Pake Rapor!

Alumni S1 Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) ini juga menerangkan pentingnya memastikan keuangan kita berada dalam kondisi yang sehat.

“Percuma ngomong investasi kalo makan aja susah. Percuma ngomong investasi kalo tidak ada dana darurat,” lanjutnya.

Lebih jelas, menurut Ambi, cara pertama dan paling sederhana untuk memastikan kondisi keuangan yang sehat adalah dengan mengecek penghasilan dari orang tua atau darimana pun itu lebih besar daripada pengeluaran dan sebaliknya.

“Kedua, kalo bisa punya dana darurat,” tegas Ambi.

Ia menegaskan pentingnya dana darurat bagi mahasiswa. Sebab, dengan adanya dana darurat mahasiswa tidak perlu khawatir saat ada kondisi mendesak datang tiba-tiba.

Misalnya, saat kendaraan yang digunakan rusak, saat sakit, atau saat ada iuran mendadak yang harus dibayarkan saat itu juga.

"Setiap bulan, sisakan pelan-pelan di rekening yang berbeda atau di amplop atau di manapun, yang digunakan sebagai dana darurat. Kalo sudah terbiasa sejak awal, maka tidak akan terlalu sulit,” tukas Ambi.

Ambi memberikan tips lagi yang dapat diterapkan oleh mahasiswa untuk mengatur keuangannya.

Baca Juga: Jualan Barang-barang Sultan, Bernard Arnault Jadi Orang Terkaya di Dunia 2021

“Yang penting harus di-budget-in di awal. ‘Oke, yang penting aku akan nabung tapi nabungnya kalau ada sisa’ itu nggak boleh. Harus di awal dulu tabungannya karena kalau di akhir saya sangatlah yakin itu pasti akan kepakai,” tuturnya.

“Budgeting ini bisa dengan pola 40-30-20-10. Maksimal 40 persen untuk kebutuhan hidup, maksimal 30 persen kalau ada hutang, minimal 20 persen untuk investasi dan tabungan, serta minimal 10 persen untuk dana darurat,” tambah Ambi.

Tuh praktikan, guys! 40, 30, 20, 10 nya. (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Hai Online