Dukungan Rage Against The Machine untuk Palestina di Tengah Konflik dengan Israel

Sabtu, 15 Mei 2021 | 20:05
Dok. Rage AgainstMachine

Rage Against the Machine

HAI-Online.com - Rage Against The Machine tampak ikut merespon peristiwa konflik yang tengah berlangsung antara Palestina dan Israel.

Band yang terkenal lantang menyuarakan pesan perlawanan terhadap penindasan dan penjajahan melalui medium musik ini pun tampak menyuarakan dukungan terhadap rakyat Palestina dalam situasi ini.

Berbeda dari biasanya, RATM memang nggak bisa membawa pesan perlawananya kali ini dengan narasi liriknya di atas panggung.

Baca Juga: 5 Fakta Razan al Najjar, Perawat yang Meninggal Ditembak Sniper Israel

Di tengah kondisi nihil panggung musik, band yang akhirnya rujuk setelah 8 tahun hiatus ini pun menyuarakan haltersebut via media sosial.

Dalam dua tweet berbeda, band rock tersebut menulis, "Kekerasan dan kekejaman yang kami saksikan di Sheikh Jarrah, kompleks Al Aqsa dan Gaza adalah kelanjutan dari apartheid brutal Israel bertahun-tahun danpendudukanpaksa di Palestina."

"Kami berdiri bersama rakyat Palestina saat mereka melawan teror kolonial ini dalam segala bentuknya. #FreePalestine," lanjut tweet RATM.

Pertikaian yang berlangsung antara tentara Israel dan militan Palestina di Gaza sejak beberapa hari terakhir ini meningkat dengan rudal dan misilditembakan ke kawasan penduduk.

Menurut New York Times, lebih dari 1.000 roket telah ditembakkan dari Gaza pada Rabu malam (12 Mei) setelah kekerasan meletus pada Senin (10 Mei).

Ketegangan meningkat di Yerusalem, kota yang menjadi pusat konflik tersebut. Awal mula bentrokan terjadi sebulan lalu usai Israel memblokir pertemuan penduduk Palestina di awal bulan suci Ramadhan.

Konfrontasi jadi lebih intens ketika tentara Israel berupaya mengusir enam keluarga dari etnis Arab dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Baca Juga: Dengerin Lagu Gahar Tom Morello Bareng Pussy Riot, 'Weather Strike'

Kekerasan kemudian meletus awal pekan ini ketika polisi Israel menggerebek masjid Al Asqa di Yerusalem, yang mereka klaim sebagai respon atas serangan pelemparan batu oleh demonstran Palestina.

Per 13 Mei lalu, korban tewas di Gaza tercatat 43 warga Palestina, termasuk 13 anak-anak dan tiga wanita, menurut Kementerian Kesehatan.

Sementara, serangan udara Israel telah meratakan dua menara apartemen bertingkat di Jalur Gaza, tempat tinggal dua juta warga Palestina. (*)

Tag

Editor : Al Sobry