HAI-Online.com – Dalam beberapa tahun terakhir, hallyu atau Korean Wave semakin berkembang di Indonesia, salah satunya drama Korea (drakor) yang banyak digemari masyarakat Indonesia, khususnya remaja cewek.
Korean Wave sendiri adalah budaya pop Korea Selatan yang tersebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Pakar Kajian Sinema Universitas Airlangga (Unair), Igak Satrya Wibawa menyebut, tren drama Korea lagi menjamur di Indonesia. Itu yang menyebabkan drama Korea banyak digemari remaja Indonesia.
Baca Juga: Ternyata Angka di Papan Nama Stasiun Bukan Menunjukkan Jarak, Tapi Demi Keselamatan
"Jadi itu menjadi kecenderungan (drama Korea banyak digemari), makanya tren adalah salah satu faktor penting," ucap Igak, seperti dilansir dari laman Unair.
Selain itu, kata dia, setidaknya ada tiga penyebab drama Korea banyak digemari remaja perempuan Indonesia, antara lain:
1.Punya ikatan emosional
Drama Korea, bilang dia, mengarah kepada ikatan emosional yang secara stereotip lebih dimiliki oleh perempuan.
"Tidak hanya drama korea sebenarnya, tetapi konsep drama sejak dulu memang diarahkan ke perempuan. Drama dibuat untuk mereka yang menyukai sentuhan-sentuhan psikologis emosional, dan lebih besar ada pada perempuan," ucap Dosen Kajian Sinema Fisip Unair itu.
Selain itu, para produser drakor juga melengkapi karya drama dengan sajian fisik yang mempesona dan menampilkan alur cerita yang dramatis.
"Semua drama pasti menjual narasi-narasi emosional dan fisik rupawan, itu standar dari drama, cuma masalahnya mereka sedang dalam puncak popularitas," jelas dia.
Baca Juga: Borderline Personality Disorder Bikin Pengidapnya Susah Pacaran, Ini Tanda-tandanya
2. Bisa dinikmati lewat banyak platform
Menurut dia, satu hal yang nggak kalah penting adalah pilihan media penyebaran drama Korea.
Di era milenial seperti ini, tentu layanan digital menjadi pilihan utama yang banyak digunakan remaja.
Sehingga strategi penetrasi pasar drama Korea lebih memilih menjual di platform digital. Seperti media streaming berbayar, aplikasi mobile, dan masih banyak lagi yang lebih digandrungi generasi muda.
"Sinetron tanah air muncul di televisi. Media televisi bukan jadi pilihan media generasi sekarang. Jadi mereka (drama Korea) muncul lewat media internet, streaming berbayar, aplikasi mobile, YouTube dan lain-lain. Itu jauh lebih efektif," kata dia.
3. Kisah yang beragam
"Mencari tahu sesuatu di luar kehidupan sehari-hari mungkin lebih menarik. Itu mungkin faktor penyebab mereka menyukai drama Korea, ada hal yang mereka tidak temukan di kehidupan sehari-hari, tapi ditemukan dalam drama Korea," jelas dia.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Drama Korea Terseru Versi Fatin, Ghea dan Arafah
Perbandingan sinetron tanah air dengan drama Korea Lanjut dia menerangkan, jika dibanding dengan sinetron tanah air, mereka mempunyai pangsa pasar penikmat televisi.
Nah, pada saat sinetron ingin bersaing dengan drama Korea, maka perlu banyak strategi lain. Nggak hanya berpindah ke media internet saja.
"Karena Korean Wave datang pada semua lini, seperti musik, film, kuliner, busana dan lain-lain," pungkas Igak. (*)