Konser Eksperimen di Spanyol: Nggak Ada Penonton Terjangkit Covid-19

Sabtu, 01 Mei 2021 | 17:10
©Reuters

Konser eksperimen di Barcelona, Spanyol, dihadiri 5.000 penggemar musik yang tidak menerapkan jaga jarak

HAI-Online.com - Negara Spanyol kedapetan menggelar konser uji coba bulan lalu. Dihadiri 5000 orang tanpa adanya physical distancing saat nonton konser, setelahnya justru didapati nggak ada penularan covid yang masif di antara para penonton.

Para peneliti Spanyol menemukan “tidak ada tanda” infeksi tingkat tinggi dari orang-orang yang hadir dalam konser dengan skala masif tersebut.

Baca Juga: Usap Hidung 9.000 Penumpang Bandara Kualanamu Pake Alat Tes Covid-19 Bekas, Tersangka Raup Untung Miliaran Rupiah

Melansir BBC, enam orang dites positif virus corona dalam 14 hari setelah menghadiri konser musik eksperimen di Kota Barcelona, tapi insiden itu lebih rendah dilihat dalam populasi umum.

Sekitar 5.000 penggemar musik ambil bagian dalam eksperimen tersebut setelah dites negatif Covid-19. Para pengunjung memakai masker tapi tidak menerapkan jarak sosial.

Dari enam orang yang dites positif Covid-19, para peneliti menyimpulkan empat dari mereka terinfeksi di tempat lain, bukan dalam acara konser tersebut. Pihak berwenang Spanyol membiarkan pertunjukan itu terus berlangsung sebagai bagian proyek penelitian.

Menurut para peneliti, tingkat infeksi di antara pengunjung adalah setengah dari tingkat orang pada usia yang sama di Barcelona.

Baca Juga: Cuma 30 Menit Lakukan Jalan Kaki, Imun Tubuh Bakal Meningkat

“Tidak ada tanda yang menyatakan penularan berlangsung selama acara tersebut,” jelas spesialis penyakit menular, Josep Maria Llibre dalam konferensi pers pada Selasa, dikutip dari BBC, Rabu (28/4).

Salah satu band yang terlibat dalam konser eksperimen tersebut, Love of Lesbian, menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara dan penasihat ilmiah.

“Kami harap dari sekarang, setelah hasil yang luar biasa ini, dunia budaya akan didengarkan sebagaimana mestinya,” jelas band ini di Twitter.

Konser ini menjadi salah satu gelaran terbesar di Eropa sejak pandemi dan dilaksanakan saat sejumlah negara di dunia berusaha mencari cara bagaimana menggelar acara publik dengan aman.

Eksperimen yang sama selama dua hari dilaksanakan di Belanda pada Maret lalu dengan dihadiri sekitar 1.500 orang. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya