Berusia 2 Juta Tahun! Begini Penampakan Rumah Tertua dalam Sejarah Manusia?

Kamis, 13 Mei 2021 | 13:25
Wonderwerk Cave Project

Pintu masuk Gua Wonderwerk di Gurun Kalahari, yang menjadi rumah tertua manusia purba.

HAI-Online.com – Kalian pernah membayangkan bagaimana tempat tinggal manusia purba yang hidup jutaan tahun silam?

Pertanyaan ini mulai terjawab saat sekelompok arkeolog menemukan rumah tertua dalam sejarah manusia modern beserta manusia purba yang sudah punah atau yang kita kenal sebagai hominin.

Namun jangan kira tempat tinggal tersebut berbentuk bangunan karena rumah prasejarah yang ditemukan ini adalah sebuah gua, yang bernama Gua Wonderwerk di Gurun Kalahari yang berlokasi di Afrika bagian selatan.

Baca Juga: Produser Film Termuda, Cewek 15 Tahun Ini Dapat Guinness World Records

Nah menariknya, rumah itu telah ditempati kurang lebih selama dua juta tahun. Bahkan selama sebagian besar waktu itu, manusia modern belum ada.

Para arkeolog telah menemukan bukti bahwa manusia purba hidup di dalam gua itu sekitar 2 juta tahun yang lalu. Mereka juga menemukan penggunaan api paling awal pada satu juta tahun lalu dan kapak tangan paling awal selama lebih dari satu juta tahun lalu.

Baca Juga: Sejarah Catur: Dari Salah Satu Permainan Tertua hingga Masuk Indonesia

Temuan ini telah dilaporakan oleh Ron Shaar, Ari Matmon, Liora Kolska Horwitz, Yael Ebert, dan Michael Chazan dalam jurnal Quaternary Science Reviews, sebagaimanadikutip National Geographic Indonesia.

"Meski begitu, tidak jelas secara 100 persen manusia purba mana yang tinggal di gua itu. Tidak ada sedikit pun tulang manusia, tidak satu gigi pun, yang pernah ditemukan di sana selama hampir seabad penggalian gua tersebut," kata Horwitz seperti diberitakan Haaretz.

Berbeda dengan gua-gua Gulungan Laut Mati, gua yang satu ini berada di permukaan tanah sehingga kalian nggak perlu turun dari puncak tebing untuk sampai ke sana. Selain itu, nggak ada yang masuk secara nggak sengaja untuk memasuki gua ini. Gua Wonderwerk juga terlalu luas untuk menyembunyikan satu atau dua mayat.

Namun selama dua juta tahun, para peneliti menegaskan, hominin dengan jelas menggunakan gua ini dan menggunakan perkakas di sana dan makan di sana.

Para arkeolog menyebut, ini adalah penggunaan alat yang paling awal diketahui dilakukan di bawah "atap", bukan di udara atau ruang terbuka.

Wonderwerk Cave Project

Penampakan Gua Wonderwerk dari bagian belakang.

Baca Juga: Berhasil Temukan ‘Kota Emas yang Hilang’, Arkeolog: Seperti Pompeii Versi Mesir!

Untuk semua penemuan mutakhir tentang evolusi manusia, banyak dari sejarah kuno kita yang benar-benar masih terselubung dalam kegelapan. Ada banyak sekali jenis hominin kuno di Afrika dan kemudian di Eurasia juga; sepertinya ada banyak pencampuran; dan kita nggak tahu siapa nenek moyang langsung kita.

Kita tahu bahwa hominin mulai membuat perkakas batu mentah setidaknya 3,3 juta tahun yang lalu. Jadi, perkakas yang ditemukan di Gua Wonderwerk bukanlah yang paling awal diketahui.

“Namun, mereka (yang hidup di Gua Wonderwerk) merupakan yang paling awal diketahui dan ditemukan dalam konteks kehidupan gua,” jelas Ron Shaar.

Dari pengambilan sampel ulang gua itulah validasi penanggalan didasarkan.

Laporan makalah di Quaternary Science Reviews ini sendiri sebenarnya bertujuan untuk meninjau kembali penanggalan Gua Wonderwerk, sebuah gua dalam yang membentang 140 meter ke ujungnya.

Gua yang langka di bagian Kalahari itu ditemukan oleh para petani pada tahun 1940-an dan kurang lebih telah digali sejak saat itu.

Wonderwerk Cave Project

Lukisan binatang menghiasi dinding Gua Wonderwerk.

Pada tahun 2008 lalu pun arkeolog Prof Michael Chazan dari Universitas Toronto dan Horwitz melaporkannya sebagai bukti paling awal dari hominin penghuni gua.

Pada saat itu, mereka mengira semua ini bertanggal sekitar dua juta tahun—yang dianggap nggak masuk akal. Sekarang penanggalan itu telah divalidasi dan terbukti benar.

“Pada saat itu, mereka menyimpulkan bahwa peralatan batu tertua telah dibuat dan disimpan di dalam gua oleh hominin, bukan terbawa oleh arus banjir. Pendapat itu nggak berubah,” ujar Shaar.

Baca Juga: Fotografi Hindia Belanda: dari Pariwisata hingga Mengalami Kelumpuhan

Chazan dan timnya pada 2008 menduga bahwa pembuat perkakas yang paling mungkin itu adalah Homo habilis.

Meski begitu, Horwitz memilih lebih berhati-hati dalam menentukan manusia prasejarah yang hidup di gua itu.

"Banyak pilihan tapi sama sekali tidak ada petunjuk (DNA atau fosil) di dalam gua itu," ungkapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Rumah Tertua dalam Sejarah Manusia Ditemukan, Usianya Dua Juta Tahun"

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya