HAI-Online.com - Viral beberapa waktu lalu di Twitter tentang dugaan praktik penjualan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan hal itu menyita perhatian publik.
Foto-foto KTP yang diduga milik orang lain yang diduplikasi tanpa sepengetahuan pemiliknya diunggah oleh akun Twitter @Pinjollaknat pada Selasa (20/4/2021). KTP palsu itu kemungkinan besar akan digunakan untuk mengajukan kartu kredit atau pinjaman online.
Akun itu menuliskan, "Aku nggak pernah pake kartu kredit kok tiba-tiba ada tagihan kartu kredit? Aku nggak pernah pinjaman online kok tiba-tiba diteror punya hutang? Wow terkejut," tulisnya sambil menunjukkan kumpulan KTP.
Hal seperti di atas, nggak pernah mendaftar kartu kredit tapi tiba-tiba ada tagihan kartu kredit dan nggak memiliki pinjaman online tapi tiba-tiba diteror oleh penagih hutang. Itu bisa jadi salah satu dampak penyalahgunaan data KTP
Perlu kalian cermati terkait hal tersebut, pemerhati keamanan siber sekaligus staf Engagement and Learning Specialist di Engage Media, Yerry Niko Borang mengatakan, di era saat ini menurutnya cukup sulit untuk mengamankan data KTP.
Baca Juga: Zac Efron Diduga Ubah Wajah Jadi Jelek Biar Bisa Merasakan Hidup Berbeda
Potensi kebocoran data KTP dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, "Ini sangat susah dijaga, karena kebocoran KTP bisa terjadi di mana-mana. Soalnya data KTP dan KTP fisik itu dibuat di kelurahan, baru diserahkan ke kita. Rentangnya lumayan panjang," ujarnya pada Kompas.com, Sabtu (24/4/2021).
Selain itu, hampir semua aplikasi online baik keuangan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain mengharuskan pengguna untuk menyerahkan bukti diri, "Bahkan aplikasi-aplikasi keuangan semacam untuk trading di bursa atau kripto pakai ini juga," tuturnya.
Ternyata ada beberapa usaha yang bisa dilakukan masyarakat agar data pribadinya tidak mudah disebarkan. Untuk proteksi di bagian user KTP, masyarakat perlu berhati-hati saat meminjamkan KTP untuk difotokopi.
Selain itu, sebaiknya nggak sembarangan membagikan data KTP saat mengikuti layanan tertentu di internet. Lalu bagi end user, sebisa mungkin hanya mengikuti layanan yang dipercaya saja. Yerry mencontohkan, saat akan memasang internet diharuskan menyerahkan KTP, maka pastikan layanan tersebut bisa dipercaya.
Nah, itu tadi beberapa usaha yang bisa kalian ikuti, setidaknya bisa mencegah atau meminimalisir terjadinya tindak kriminal pencurian data KTP untuk pinjaman online yang marak terjadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai Pencurian Data KTP untuk Pinjaman Online, Berikut Cara Melindunginya"