Mengulik Perjalanan Bermusik Voice of Baceprot, dari Kawan Sekolah sampai Tampil di Ajang Internasional

Selasa, 09 Maret 2021 | 19:00
voiceofbaceprot/Instagram

Voice of Baceprot (VOB)

HAI-Online.com - Bertepatan dengan Hari Musik Nasional yang jatuh pada 9 Maret, serta nggak jauh dari Hari Perempuan Internasional, unit rock/metal yang menamakan diri mereka Voice of Baceprot (VOB) mencatatkan prestasi membanggakan bagi blantika musik tanah air.

FYI, band yang terdiri dari tiga remaja perempuan asal Garut ini sebelumnya pun ditunjuk mewakili Indonesia untuk tampil di WOW (Women of The World) 2021 di Inggris.

Mereka juga berkesempatan untuk bertemu dengan Duchess of Cornwall, Camilla.

Penasaran sama gimana Voice of Baceprot bisa terbentuk hingga bisa sekeren ini? Yuk kita ulik bareng-bareng.

Berawal dari kawan sekolah

Voice of Baceprot merupakan band yang terdiri dari tiga remaja perempuan, yakni Firdda Marsya Kurnia sebagai vokalis dan pemain gitar, Widi Rahmawati di bas, dan Euis Siti Aisyah sebagai penabuh drum.

Baca Juga: Piyu Pertemukan 2 Talenta Musik, Tami Aulia dan Dhani Atmadja Lewat Single 'Aku Yang Terbuang'

Perjalanan musik ketiganya ini dimulai saat mereka masih sama-sama bersekolah di Madrasah Tsanawiyah.

Saat itu, guru bimbingan yang juga merangkap jadi pelatih teater mereka bernama Erza Satia, memperkenalkan ketiga anggota terhadap seni teater.

Dari situ, Erzanggak hanya mengenalkan seni teater saja, tetapi juga musik.

Awalnya, Erza hanya memberikan referensi musik yang ada di laptopnya untuk mengajarkan ketiga anggota VOB bermain instrumen dengan alat musik seadanya.

Sejak saat itu, Erza dan ketiga anggota VOB mulai banyak mengeksplor referensi musik dari YouTube. Bagi mereka, YouTube-lah dianggap sudah seperti guru.

Sebab, ketiganya banyak mencari inspirasi, cara bermain alat musik, mengulik musik rock bahkan sampai belajar Bahasa Inggris.

voiceofbaceprot/Instagram

Berawal dari kawan sekolah.

Baca Juga: Kisah Cinta Arsy Widianto dan Tiara Andini Ditutup dengan Single 'Bahaya'

Nggak heran, deh, kalau lagu pertama mereka dirilis menggunakan Bahasa Inggris.

Video cover melejit

Sekitar tahun 2015, VOB mulai menarik perhatian dari penampilannya membawakan lagu Rage Against The Machine, yang diunggah di YouTube.

Setelahnya, VOB kemudian banyak membawakan lagu-lagu band idola mereka seperti Red Hot Chili Peppers, Metallica dan Slipknot.

Namun, sebetulnya yang membuat VOB ini menarik adalah ketiga remaja perempuan berhijab dan Indonesia yang membawakan lagu band rock dengan sempurna.

“Terlepas dari gender maupun hijab, kami ingin dikenal sebagai musisi yang memiliki karya yang berkualitas. Kami merasa melalui musik, kami dapat mengekspresikan apa yang kami lihat di lingkungan sekitar yang dikemas dalam sajian musik rock/metal, dan tetap menjaga identitas kami sebagai anak Singajaya-Garut, anak Indonesia, serta Muslimah,” kata vokalis VOB, Marsya mengutip siaran pers Peringatan Hari Musik Nasional Bersama YouTube: Apresiasi Suara Hati Melalui Karya Musik Berisik.

Mulai merilislagu sendiri

Setelah mengulik banyak lagu rock, akhirnya mereka meluncurkan lagu original berjudul School of Revolution pada 2018 lalu.

Lagu ini juga yang dibawakan di WOW Festival UK 2021.

Baca Juga: Studi Ungkap Pendengar Rock, Metal dan Grunge Sebagai Fans Musik Paling Hepi

Nggak disangka, lagu School of Revolution itu kemudian melejit sampai berhasil ditonton lebih dari 600 ribu penonton di YouTube.

"Kami merasakan bahwa, banyak peluang terbuka semenjak pertama kali mengunggah video ke YouTube. Tidak hanya karya-karya kami menemukan penikmatnya, tapi juga peluang untuk terus memperkenalkan VOB kepada khalayak luas semakin terbuka lebar, bahkan mengizinkan kami untuk mendapatkan pendapatan. Hal ini memantapkan keputusan kami untuk terus maju dan berkarir di dunia musik," tambah Marsya.

Kesuksesan VOB ini kemudian membuat mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke Jakarta pada akhir 2020 untuk memfokuskan karir mereka di bidang musik.

Selain itu, mereka juga ingin belajar mandiri menjalani hidup sebagai perantau.

Di Jakarta juga, VOB kemudian memperdalam keterampilan musiknya bersama musisi seperti Andyan Gorust dan Alan Musyfia - drummer dan bassist Hellcrust, serta Stevi Item (gitaris Andra & The Backbone, Deadsquad).

“Kami sadar bahwa keterbukaan kami untuk mengeksplorasi hal-hal baru lah yang membawa kami hingga hari ini. Semua hal dapat dipelajari dari manapun," ujar Marsya.

"Jangan pernah berhenti belajar, terus berkreasi dan selalu percaya diri dalam berkarya adalah hal terbesar yang ingin kami sampaikan kepada para Baladceprot, kami berharap karya yang kami buat dapat terus memberikan semangat serta inspirasi bagi para pendengarnya” pungkasnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Band Rock Muda Indonesia Buat Lo Fans Sonic Youth dan Nirvana

Keren banget ya, sob! (*)

Artikel ini pertama kali tayang di parapuan.co dengan judul "Ini Perjalanan Voice of Baceprot dari Band Sekolah Sampai Bertemu Duchess of Cornwall"

Tag

Editor : Alvin Bahar