HAI-Online.com - Baru-baru ini viral kamar kos cewek yang di dalamnya penuh dengan tumpukan sampah.
Mungkin bisa jadi orang tersebut menderita hoarding disorder.
Nah, penderita hoarding disorder ini kerap menumpuk barang yang dianggap tak bernilai bagi banyak orang dan seringkali disimpan seperti timbunan sampah.
Baca Juga: Media Asing Ramai Beritakan Viralnya Video Senam Ampun Bang Jago
Melansir dari Kompas.com, menurut Mayo Clinic, penderita hoarding disorder biasanya merasa sulit membuang atau berpisah dengan barang-barang yang ditimbunnya.
Para penderita kerap merasa barang-barang tersebut bisa menyelamatkan kehidupan mereka.
Selain itu, penderita hoarding disorder juga seringkali membuat kondisi tempat tinggalnya terasa sempit dan kacau karena tumpukan barang.
Penderita hoarding disorder kerap mengalami gejala berikut: 1. Cenderung perfeksioniosme 2. Kerap menghindar dan seringkali memiliki masalah dengan perencanaan 3. Sulit membuat keputusan.
Hoarding disorder dianggap akan merepotkan si penderita karena dapat menyebabkan masalah dalam hubungan, kegiatan sosial hingga pekerjaan. Selain itu, gangguan ini juga bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.
Menurut laman nasional kesehatan Inggris, adapun penyebab seseorang mengidap hoarding disorder karena hal-hal berikut ini: 1. Depresi berat 2. Gangguan psikotik, seperti skizofrenia 3. Obesesif kompulsif.
Baca Juga: Orang Sering Tertular Covid-19 dari Acara Makan Bersama, Ini Kata WHO
Selain itu, bisa juga seseorang mengalami hoarding disorder karena hal-hal yang berkaitan dengan diri yang terabaikan. Biasanya, hal ini dialami oleh seseorang yang memiliki kondisi berikut:
1. Hidup sendiri 2. Tidak memiliki pasangan 3. Masa kanak-kanak yang tidak bahagia 4. Tumbuh di lingkungan yang berantakan.
Adapun perawatan utama untuk mengatasi gangguan ini adalah terapi prilaku kognitif atau (CBT).
Metode ini biasanya si terapis bakal membantu pasien untuk memahami apa yang membuatnya sulit untuk membuang barang-barang yang ditimbunnya.
Terapis juga akan memberikan tugas tambahan pada pasien agar mereka terdorong untuk membersihkan timbunan barang yang dibuatnya.
Selain itu, gangguan ini juga bisa diatasi dengan bantuan obat dari psikiater. (*)
Baca Juga: Umumkan Collabdengan Sideshow, Personel BTS Kini Tersedia dalam Bentuk Figure!
Penulis: Ferry Budi Saputra