Permudah Pencarian Korban Bencana, Mahasiswa ITS Kembangkan Serangga Robot

Minggu, 24 Januari 2021 | 14:52
Pixabay

Ilustrasi serangga yang bisa digunakan sebagai I-BOT.

HAI-Online.com - Situasi pandemi nggak membuat mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhenti menciptakan inovasi.

Kali ini, mereka merancang I-BOT, asisten robot berupa serangga yang bisa membantu tim penyelamat korban bencana.

Ketua tim Spektronics Michael Adrian Subagio mengungkapkan, serangga sebagai pendeteksi manusia korban bencana ini lebih mudah dan efektif ketimbang menggunakan anjing.

Selain itu, sebagai negara tropis, Indonesia memiliki kekayaan banyak jenis serangga.

Baca Juga: Nggak Pake Aplikasi Belajar, Bahasa Inggris Kamu Bisa Lancar dan Mantap dengan 7 Alat Sederhana Ini!

“Kalau pakai anjing kan butuh waktu paling nggak sebulan, kalau pakai serangga bisa langsung,” terangnya seperti ditulis dalam laman resmi ITS, Sabtu (23/1/2021) sebagaimana dilansir Kompas.com.

Ukurannya yang kecil menurutnya bisa menjadi kelebihan serangga untuk masuk ke sela-sela kecil, terlebih jika banyak reruntuhan di lokasi bencana.

“Untuk saat ini, kami hanya menawarkan serangga kecoa dan kumbang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, prinsip dari inovasi ini yakni memasang perangkat elektronik pada serangga hidup. Serangga hidup dianggap lebih fleksibel karena bergerak sesuai kemampuannya sendiri.

Baca Juga: Nggak Cuma Bikin Otak Panas, NASA Catat 2020 Jadi Tahun dengan Suhu Terpanas

“Karena itu, kenapa pakai serangga asli dan bukan pakai robot mikro, karena nggak perlu tenaga tambahan seperti baterai atau perlu supply power,” terangnya.

Meski dipasangi perangkat elektronik, Michael menyebut serangga nggak akan disakiti. Penambahan perangkat hanya berupa backpack kecil yang diletakkan di atas serangga.

“Dari perangkat ini juga, kita bisa mendapat informasi tambahan di lokasi kejadian,” ungkap mahasiswa Teknik Kimia ITS ini.

Lebih lanjut, kata Michael, digunakan Internet of Things (IoT) berupa bluetooth sehingga gerakan serangga lebih terintegrasi.

Menggunakan bluetooth dan perangkat amplifier tambahan untuk memperkuat sinyal, serangga-serangga tersebut diharapkan dapat mendeteksi korban bencana di lokasi yang sempit.

Baca Juga: Ngincer Masuk ITS? Ini Jalur Masuk 2021 untuk Calon Mahasiswa Baru

Michael menjelaskan ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia lewat inovasi yang membawa Michael dan timnya menyabet medali perak pada kompetisi berskala internasional Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO), beberapa waktu lalu ini.

Yang pertama, menggunakan kemampuan alamiah serangga itu sendiri.

“Jadi kita manfaatkan kemampuan membau serta kemampuan deteksi suhu serangga untuk mendeteksi keberadaan manusia,” tuturnya.

Cara kedua, yakni dengan memanfaatkan mikrofon dan kamera berukuran mikro yang terpasang pada perangkat.

“Dengan memanfaatkan perangkat mikro ini, kita bisa live streaming. Operator juga nantinya bisa mengarahkan,” tambahnya.

Ia menambahkan, pemanfaatan bluetooth untuk mendeteksi keberadaan serangga dan melakukan transmisi data masih memiliki kekurangan.

Akurasi penelitian yang sudah ada sebelumnya nggak mencapai 100 persen. Sehingga untuk mendapatkan akurasi yang tinggi masih perlu dilakukan banyak riset.

Michael pun berharap dengan banyak riset, ke depannya inovasi ini bisa diaplikasikan di kehidupan nyata.

“Inovasi ini kan cuma ide awal, tetapi bisa dibilang kita yang duluan (melakukannya). Masih banyak pengembangan yang perlu dilakukan untuk bisa diaplikasikan di Indonesia,” ujarnya. (*)

Baca Juga: Cool! Norwegia Jalin Kerja Sama Riset dengan 6 Kampus Indonesia

Artikel ini pertama kalitayang diKompas.comdengan judul "Mahasiswa ITS Gagas Kumbang "Cyborg" Bantu Cari Korban Bencana" (*)

Penulis: Hanif Pandu

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya