Kala Harus Berteman Sama Mantan, Ada Dampak Negatifnya Lho!

Kamis, 17 Desember 2020 | 14:15
Shutterstock

ilustrasi

HAI-Online.com-Ada sebagian orang yang ingin menjaga hubungan baik dengan mantan kekasih dan melupakan hal buruk yang udah pernah terjadi.

Namun, kebanyakan gengsi dan udah nggak suka lagi buat nengok ke belakang dan move on sepenuhnya, Namun, kapan kita bisa tetap berteman dengan si mantan dan kapan harus "menutup buku"?

Baca Juga: Chat Lo Di-read Doang? Dengerin Nih Single dari Aminda yang Judulnya 'Dua Centang Biru'

Rachel Sussman, psikoterapis yang berbasis di New York City dan penulis The Breakup Bible, menyarankan agar berhati-hati kalo pengen tetap berteman dengan mantan.

Memang ada pasangan yang justru merasa hubungan jadi menyenangkan setelah mereka berteman, dan ini adalah keputusan masing-masing individu.

Meskipun demikian, Sussman mengatakan ada beberapa pedoman yang harus diikuti dalam hal menjalin pertemanan dengan mantan.

“Dalam situasi apa pun, hubungan yang kasar, manipulatif, atau toksik tidak boleh berubah menjadi persahabatan,” kata Sussman.

Tetapi walau hubungan yang sudah berlalu tersebut secara umum sehat, pikir dua kali sebelum menjadi sahabat dari mantan.

Sebuah studi tahun 2000, menemukan kalo persahabatan antar mantan lebih cenderung memiliki kualitas negatif.

"Jika sebelumnya kamu memiliki hubungan cinta yang sangat kuat dan dengan kehidupan seks yang sangat erotis, bagaimana kamu bisa berteman dengan orang itu?," Kata Sussman.

Sussman juga mengatakan kerugian lain kalo tetap bersahabat dengan mantan. Misalnya, menghalangi kita untuk menjalin hubungan baru.

Akan rumit juga menjelaskan ke pacar barumu, kalo diantara kalian masih berteman baik dengan mantan.

Baca Juga: Pengalaman Remaja Indonesia Berani Divaksin Gratis Sinopharm Buatan China, Risiko Ditanggung Pemerintah UEAKapan harus tetap berteman dengan mantan

Beda cerita kalo pasangan yang udah cerai dan punya anak bersama. Kalo memungkinkan emang sebaiknya tetap berhubungan baik karena mereka akan berdampingan mengasuh anak-anak.

Sussman mengatakan, mereka yang berkencan ketika muda, sebelumnya berteman, berkencan dengan santai atau hanya bersama untuk waktu yang singkat adalah kandidat yang baik untuk persahabatan.

Studi menunjukkan kalo pasangan yang tetap berhubungan karena alasan yang sama - apakah itu pragmatis atau sentimental - lebih cenderung memiliki persahabatan yang sukses.

Sementara mereka yang tetap berhubungan karena hasrat romantis yang belum terselesaikan cenderung mendapatkan hasil yang negatf.

Bagaimana tetap bersahabat dengan mantan

Kalo lo memutuskan untuk mencoba berteman dengan mantan cobalah untuk beristirahat dulu, menjaga jarak, dan menata hati masing-masing.

Itu berlaku untuk media sosial serta interaksi langsung.

“Sebaiknya berhenti saling follow (di media sosial) dan nggak berteman satu sama lain selama beberapa bulan setelah putus,” kata Sussman.

Baca Juga: Remaja 16+ Boleh Menerima Vaksin Gratis Pfizer-BioNTech, Begini Panduannya!Kalo nggak, lo bakal terus-terusanstalking Instagram-nya dan ngelihat mantan lagi, dan itu memunculkan segala macam pikiran dan perasaan yang mungkin membuatmu, pada tingkat emosional tertentu, merasa terhubung kembali dengannya.Sussman menambahkan untuk menetapkan batasan, ketika mantan pasangan memutuskan untuk berteman.

“Batasan yang sehat bisa terlihat seperti, 'Jangan bicara setiap hari. Jangan mengirim pesan teks setiap hari, '"kata Sussman.

Di atas segalanya, secara teratur evaluasi bagaimana persahabatan itu memengaruhi perasaan, dan jujurlah pada diri sendiri.

“Seringnya seseorang yang tetap berteman dengan mantan cenderung bergantung pada sesuatu,” kata Sussman.

Kalo itu yang yang lo rasakan, mungkin lebih sehat untuk nggak berteman dengan mantan, meskipun itu menyakitkan.Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Kondisi yang Membuat Kita Bisa Berteman dengan Mantan"

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya