Metallica Ungkap Gimana Band-nya Bertahan di Tengah Gelombang Musik Grunge 90an

Selasa, 10 November 2020 | 20:55
Redferns

UNITED KINGDOM - JANUARY 01: Photo of Cliff BURTON and METALLICA and Kirk HAMMETT and James HETFIELD and Lars ULRICH; L-R: Kirk Hammett, James Hetfield, Lars Ulrich, Cliff Burton - posed, studio, group shot, (Photo by Fin Costello/Redferns)

HAI-Online.com - Metallica mengakui ketika gelombang musik grunge banyak berpengaruh pada gaya kebanyakan band di awal 90an, hal tersebut nggak banyak berpengaruh ke eksistensi Metallica.

Malah, band thrash metal legendaris tersebut mampu menegaskan karakter musiknya dan tetap standout di masa tersebut lewat album self-titled-nya di tahun 1991 yang juga dikenal sebagai The Black Album.

Formula yang digunakan Metallica saat itu pun cukup sederhana.

Seperti diungkapkan oleh Kirk Hammett dan Lars Ulrich dalam wawancara dengan Uncut, saat itu bandnya mengambil inspirasi dari musik-musik yang lebih tua untuk materi di Black Album, seperti musik AC/DC dan The Rolling Stones.

"Kami duduk dan memikirkan tentang The Misfits, AC/DC, dan The Stones. Tantangan baru adalah menulis lagu yang lebih pendek. Sedikit lebih memantul, untuk membuat musik lebih fisikal,” ujar drummer Lars Ulrich.

Baca Juga: Dave Grohl Ungkap Foo Fighters Bisa Aja 'Berubah Jadi Death Metal'

“Saya mendengarkan album Soundgarden pertama sejak 1987," kata Kirk Hammett,berbicara tentang era musik grunge yang pada masanya juga berhasil mengungguli popularitas thrash metal.

"Saya pun nggak menyebutnya sebagai grunge, dan malah lebih kayak Sabbath. Grunge hanya sebutan nggak baku. Tetapi karena kami adalah diri kami sendiri, kami nggak terbawa arus,” pungkas Hammett.

Masih nge-thrash hingga 30 tahun berikutnya, Metallica pun kini diketahui lagi ngerjain album baru mereka.

Kepada Metal Hammer, beberapa waktu lalu, Kirk Hammet dan bassist Robert Trujillo memberi bocoran kalo materi baru bandnya akan sangat kolaboratif terutama dari segi penulisan. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar