HAI-Online.com-Sejumlah fasilitas sarana transportasi dilaporkan rusak saat aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) lalu.
Fasilitas tersebut di antaranya adalah 46 halte transjakarta yang salah satunya adalah Halte Bundaran HI. Nggak cuman itu, kaca sejumlah stasiun MRT Jakarta diketahui rusak saat aksi unjuk rasa tersebut.
Baca Juga: Nonton Film di Bioskop Digolongkan Sebagai Aktivitas Berisiko Tinggi Penularan Covid-19, Ini AlasannyaMeski demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung melakukan gerak cepat memperbaiki fasilitas transportasi itu dan bertahap selesai pada Senin (12/10/2020).
Halte mulai bisa digunakan kembali
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta ( Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, halte seluruh halte transjakarta sudah beroperasi kembali termasuk halte Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Senin kemari.Pengoperasian seluruh halte tersebut sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Namun halte-halte tersebut belum bisa difungsikan secara total dan baru difungsikan dengan pola "Minimum operation".
Begitu juga dengan Halte Bundaran HI yang merupakan salah satu dari tiga halte dengan kerusakan berat, sudah bisa digunakan mulai (hari ini)," ucap Sardjono Khusus untuk halte Bundaran HI.
Baca Juga: Viral Curhatan Pasien Positif Covid-19 yang Pilih Pengobatan Alternatif Non Medis, Ini Kata Pakar
Pelanggan yang ingin menggunakan halte tersebut, diarahkan untuk mengakses melalui stasiun bawah tanah Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT).
"Kami memastikan pelanggan tetap bisa terlayani dengan baik di mana proses pembayaran bisa dilakukan melalui gate yaitu media QR Code maupun kartu elektronik," kata dia.Sedangkan beberapa haltelainnya seperti halte Sawah Besar, Sarinah, Senen arah Pulogadung, dan halte Senen arah Harmoni disiapkan pembayaran menggunakan Tap On Bus atau TOB.
Fasilitas stasiun telah diperbaiki
Sedangkan untuk MRT Jakarta sebenarnya sudah diperbaiki seperti semula sejak Jumat (9/10/2020).
Kerusakan tersebut di antaranya adalah kaca pecah pada Pintu Entrance MRT Bundaran HI dan Pintu Entrance MRT Setiabudi Astra, dan tangga penumpang yang tertimpa kaca Entrance yang pecah.
"Terdapat kerusakan di beberapa fasilitas pendukung, namun petugas keamanan tetap bersiaga menjaga sarana dan prasarana MRT Jakarta," ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhammad Kamaludin.
Aksi tersebut juga berdampak pada aktifitas konstruksi MRT fase 2 seperti terbakarnya dua perangkat mini ekskavator milik kontraktor CP201.
Ada juga pagar proyek MRT fase 2 yang dirusak dan kini telah diperbaiki kembali.Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Fasilitas Stasiun dan Halte yang Dirusak Saat Demo Penolakan UU Cipta Kerja Kini Bisa Digunakan Kembali"