Belasan Pelajar SMK yang Ditangkap Polisi Karena Ikut Berdemo UU Ciptaker Reaktif Covid-19

Kamis, 08 Oktober 2020 | 13:22
Radikalem

Belasan Pelajar SMK yang Ditangkap Polisi Karena Ikut Berdemo UU Ciptaker Reaktif Covid-19

HAI-Online.com- Puluhan pelajar Sekolah Menengah kejurian atau SMK terjaring penangkapan polisi larena diketahui hendak ikut meramaikan aksi unjuk rasa UU Cipta Kerna di tengah pandemi covid-19.

Setelah ditangkap dari kerumuman pendemo yang masih dalam truk itu, polisi segera melakukanrapid testpada para pelajar SMK atau STM yang berhasil diamankan.

Baca Juga: Kabar Terkini: Ratusan Pelajar Diamankan Polisi Karena Hendak Ikut Demo Buruh Tolak UU Cipta Kerja

Hasilnya, terdapat 12 pelajar SMK yang terindikasi positif COVID-19 setelah mendapatkan hasil rapid test yang reaktif.

Kini, kedua belas pelajar itu akan menjalaniswab testdemi memastikan diagnosis virus corona setelah melakukan kerumunan diantara pendemo.

Mereka pun belum dapat dikembalikan ke rumah masimg-masing, lantaran saat ini juga belasan dari mereka telah menjalani isolasi demi mencegah penularan COVID-19 semakin meluas.

"Ya, sambil menunggu hasil tes swab. Mereka akan kami isolasi di Pademangan, Jakarta Barat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Yusri Yunus di kantornya, Rabu (7/10/2020) kemarin.

Lebih lanjut Yusri menjelaskan jika pelajar STM itu berasal dari Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Mereka ditangkap bersama ratusan pendemo lainnya yang sedang berjalan menuju Gedung DPR RI.

Saat ini, Polda Metro Jaya baru melakukanrapid testpada 90 orang pendemo. Sisanya akan dilakukan segera menyusul dengan yang lainnya.

Yusri mengatakan jika 12 siswa tersebut terbukti positif, maka kehadirannya akan membahayakan keselamatan orang lain.

Baca Juga: Terima Ajakan Demo dari Group WhatsApp, 24 Pelajar di Tangerang Diamankan Pas Mau Berangkat Aksi

Polisi juga menyebut, aksi demo pelajar menolak UU Ciptaker dinyatakan sebagai klaster baru penularan COVID-19 dan kemungkinan sudah banyak orang yang terpapar.

“Ini sudah jadi klaster baru.” Pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, rombongan pelajarSMK ikut berdemonstrasi pada Rabu (7/10/2020) siang.

Sebelum akai dilakulan, di beberapa tempat sempat terjadi adu lempar batu dan membuat kericuhan.

Hal itu akibat sejumlah pelajar SMK yang datang belakangan itu mencoba menerobos masuk ke wilayah pendemo lainnya sehingga sempat ada aksi melemparkan batu serta benda lain ke arah petugas dan massa demonstrasi.

Beredar juga video pelajar SMKyang akan ikut aksi unjuk rasa namun terjaring razia Polres Metro Bekasi Kota di kawasan Rawa Panjang, Bekasi Timur, Rabu (7/10/2020) siang.

Di dalam video tersebut, tampak para pelajar menggunakan seragam putih abu-abu. Mereka tampak duduk berjejer sambil diperiksa satu per satu tasnya.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, ada sebanyak 99 pelajaryang terjaring dalam razia itu. Mereka dijaring saat akan berangkat demotolak UU Cipta Kerjadi Gedung DPR.

Baca Juga: Dipandang Sok Kebal Covid-19, Aksi Lepas Masker Donald Trump Dikritik Banyak Orang

"Tadi pada saat kita melakukan patroli untuk memastikan situasi wilayah Kota Bekasi aman kondusif, diperjalanan terlihat ada pelajar yang menaiki truk dengan jumlah 99 orang. Itu yang rencananya akan beranhkat ke Jakarta," ujar Wijonarko saat dikonfirmasi, Rabu kemarin.

Wijonarko mengatakan, pelajatitu langsung diadang polisi dan diturunkan dari truk.

Mereka pun langsung diamankan di tempat kejadian perkara, polisi kemudian memeriksa tas masing-masing pelajartersebut dan mendatanya.

Polisi juga melakukan rapid test dan pembinaan terhadap 99 pelajar yang terjaringtersebut. (*)

Editor : Al Sobry