Dari Ajakan Nonton Film Horor, Youtuber Turah Parthayana Kena Kasus Pelecehan Seksual, Ini Klarifikasinya

Selasa, 11 Agustus 2020 | 16:05
tribunnews.com

Turah Parthayana pelaku pelecehan seksual terhadap temannya. Kini bikin klarifikasi di channel youtube-nya

Hai-online.com- Baru-baru ini jagat sosial media dihebohkan oleh tweet pengakuan dari korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh YouTuber asal Indonesia.

Bernama Turah Parthayana, kini ia angkat bicara mengenai kasus dugaan pelecehan seksual terhadap rekannya berinisial J.

Mahasiswa yang kuliah di Rusia ini mengaku kasus tersebut telah selesai di mediasi dan kedua pihak telah sepakat untuk berdamai, namun kini justru kembali diangkat.

Klarifikasi tersebut disampaikan oleh Turah melalui kanal YouTube miliknya.

Baca Juga: Hilangkan Kesan Mistis, YouTuber ini Ubah Jenglot Pake Motif Hello Kitty

"Masalah yang disaksikan juga oleh Permira Tomsk sudah selesai. Artinya pihak saya dan J tidak akan mengungkit masalah itu lagi. Namun di Agustus masalah ini diangkat lagi oleh pihak ketiga dengan dukungan pihak J," kata Turah,Selasa (11/8/2020).

Usai kasus dugaan pelecehan tersebut yang mencuat lagi, Turah jadi mendapatkan beberapa konsekuensi baru, mulai dari dikeluarkan dari kepanitiaan acara sampe harus pindah asrama.

Baca Juga: Terlampau Sultan, YouTuber ini Bikin Pizza Pake Topping Emas, Silau Banget!

"Aku sudah menerima konsekuensi, dikeluarkan dari Indonesian Day, disuruh pindah lantai agar tidak sama dengan J," ucapnya.

Ia membantah kalo dirinya jadi orang yang lebih dulu mengajak J untuk nonton film horor, awal aksi dugaan pelecehan seksual terjadi.

"Pihak J mengatakan aku yang mengajak nonton duluan. Padahal aku sudah punya chat DM dari J, dia ngajak aku duluan. Menurutku kita saling ngajak, bukan aku yang ngebet," kata Turah.

J juga mengklaim, kalo lagi dijebak sama Turah karena ia mengaku dijanjikan nonton film horor bareng sama temen yang lainnya. Namun, waktu itu ternyata cuman ada Turah dan J aja.

Turah juga bantah kronologi tersebut. Ia punya bukti kalo udah ngajak dua temannya yang lain lewat grup WhatsApp, tapi nggak digubris sama yang lain.

Menurut pengakuan Turah juga, kronologi pihak J nggak bisa dibenarkan sepenuhnya karena nggak punya bukti di saat kejadian tersebut. Sementara, ia pribadi punya bukti-bukti tersebut.

"Kalian sudah mendengar di Twitter dua hari lalu, aku baru klarifikasi sekarang. Mending yang inti-intinya saja, aku sudah punya bukti, aku tunjukkan ke kalian biar paham kejadian sebenarnya," ungkapnya.

Baca Juga: UNS Salah Sebut Singkatan ITS Jadi Institut Teknologi Surabaya

Pria kelahiran 7 September 1997 ini ngaku kalo dirinya merasa dipojokkan sama adanya utas kasus dugaan pelecehan dirinya di akun Twitter @sandi_sa119.

Ia merasa semua pihak menyerang dirinya tanpa ada yang mau mendengar penjelasan dari sudutnya terlebih dahulu.

Baca Juga: Ngecek TemenGay

"Harusnya kalau memang mempublikasikan kejadian ini, jadi perantara. Kelihatan penyampaiannya sangat memprovokasi buat aku merasa bersalah di kejadian ini. Itu satu pihak doang di-support, lainnya belum didengar dan membuat statement di Twitter," ungkapnya.

Manajer Turah Parthayana juga udah menanggapi kejadian ini dan minta maaf.

"Pada November 2019, Turah tidak menyangkal pengakuan pelecehan seksual yang dilakukan olehnya," tulis Jehian Panangian Sijabat di Twitter.

"Saya sebagai manajer dari TP merasa malu dan gagal mendidik talent. Menyatakan penyesalan terhadap korban," sambungnya.

Sanksi yang diterima Turah Parthayana

Kejadian itu kemudian diketahui Gokma dan telah dimediasi oleh Ketua Permari tersebut.

"TP memohon maaf dan bersedia menerima sanksi. Yaitu berupa pengunduran dirinya dari PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Universitas Negeri Tomsk, Rusia. Serta dikeluarkan dari kepanitiaan yang dijalani," papar Jehian.

Turah Parthayana kemudian mengasingkan diri. Dirinya nggak ngelakuin kontak sama mahasiswa di Tomsk. "Dilakukan sebagai tanda penyesalan," imbuh Jehian.

Berdasarkan keterangan dari Gokma dan Turah Parthayana, kasus pelecehan seksualsebenarnya nggak pengen disebarin. Alasannya karena ingin jaga nama baik J, sebagai korban.

"Tapi melihat thread yang dibuat Sandi (akun @sandi_sa119), mungkin J berubah pikiran," jelas sang manajer.

Tag

Editor : Al Sobry