Siswa Ini Berani Speak Up dan Viral Setelah Kritik Belajar Online, Ngaku Kalo Abis Absen Tidur Lagi

Senin, 10 Agustus 2020 | 14:00
instagram.com

"Karena di sini ada yang habis absen tidur lagi. Karena seperti itu bu. Kita kurang efektif tidak seperti di sekolah," kata siswa itu dengan tegas.

HAI-online.com-Viral di sosial media, videoseorang siswa menyampaikan kritik terkait proses belajar daringatau online yang tengah diterapkan di Indonesia.

Ia pun menceritakan nasib siswa lain di berbagai pelosok Indonesia yang kesulitan mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ).

Rekaman itu diunggah oleh akun Twitter @bintangwirayasa pada, Minggu (9/8/2020).

Baca Juga: Zona Hijau dan Kuning Boleh Ikut Sekolah Tatap Muka, Ini Syaratnya Belajar di Kelas Lagi

Baca Juga: Sekolah di Bekasi Akhirnya Belajar Mengajar Secara Tatap Muka, Dengan Syarat Berikut
Siswa yang nggak disebutkan namanya ini, mengaku kerap mengikuti kegiatan tingkat nasional. Dari sana, ia punya banyak teman dari pelosok daerah.

Berdasarkan cerita teman-temannya dari berbagai daerah, mereka semua punya keluhan yang sama.

"Dan ternyata yang dari Gorontalo, dari Lampung mereka itu memiliki keluhan yang sama. Mereka ada kendala gadget, kuota, sinyal dan di sana sering mati lampu,"ucap siswa tersebut.

"Kita beruntung kita di Jakarta, kalau menurut saya,"imbuhnya.

Menurut penuturan siswa itu, pihak sekolah di daerah hanya memberikan subsidi pulsa Rp 25 ribu untuk anak-anak.

"Sedangkan di sana kuota mahal. Mereka di pelosok kuota itu mahal, enggak kayak di Jakarta kita bisa dapat barang yang seperti itu dengan murah,"ujar siswa yang berdiri di hadapan banyak orang dewasa tersebut.

Ia pun menyebut metode belajar daring kurang efektif dibandingkan dengan bertatap muka langsung. Sebab, belajar di sekolah siswa akan langsung dipantau oleh guru.

"Karena di sini ada yang habis absen tidur lagi. Karena seperti itu bu. Kita kurang efektif tidak seperti di sekolah,"kata siswa itu dengan tegas.

Anak itu juga khawatir ketika membaca berita terkait wacana Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ) yang akan dilaksanakan permanen.

"Kalau kita belajar cuma mau pintar, mah Google lebih pinter daripada sekolah, menurut saya,"kritik siswa tersebut.

Baca Juga: Kisah Pelajar Rela Ngemper Pinggir Jalan Demi Sinyal Internet untuk Tugas Kampusnya

Baginya, semua informasi dan pengetahuan ada di Google. Sehingga siswa yang hanya ingin pintar bisa belajar dari internet saja.

Ia menambahkan,"Guru sejarah ya sejarah aja, ditanya matematika ya ke guru Matematika. Tapi kalau Google tahu semua dia".

Meskipun begitu, siswa tersebut merasa guru memiliki kelebihan yang nggak dimiliki oleh Google dan penting untuk perkembangan siswa.

"Jadi, kelebihan guru itu dia memiliki perasaan terhadap siswa. Mereka mendidik, mengajar. Mereka membentuk karakter kita, siswa-siswa Indonesia,"pungkasnya.

Video tersebut memperoleh banyak respon dari warganet. Hingga Senin (10/8) siang, rekaman berdurasi 2.17 menit itu telah disaksikan lebih dari 600 ribu kali.

Bahkan warganet memberikan 20 ribu retweet, 49 ribu like dan hampir 700 komentar. Ada netizen yang setuju dengan pernyataan siswa tersebut, tapi sebagian yang lain nggak sependapat.

"Setuju. Lihat adik SD sekolahnya cuma dikasih tugas, disuruh baca buku, disuruh ngerjain kegiatan ini itu, terus divideo dikirim sama gurunya. Emang cukup buat bangun karakter? Selama dirumah juga ku lihat dia jarang interaksi (online) sama teman-temannya. Lebih khawatir aja sama perkembangan dia,"kata @mochimaw.

"Sekarang, pelajar hanya mengeluh tanpa ada solusi. Mengeluh internet susah. IG lancar, youtube terus. Jadi yang terpenting apa? Semua tinggal prioritas kan? Ngomong internet mahal, motor sekeluarga masing-masing punya. Ya, penting juga motor, lalu prioaritas mana motor dan pendidikan,"komentar @penulistintalid. (*)

Tag

Editor : Al Sobry