6 Fakta Kelam Kehidupan Chester Bennington 12 Bulan Jelang Kematiannya

Jumat, 07 Agustus 2020 | 15:05
Kai Marks

Chester Bennington

HAI-Online.com -Kematian frontman Linkin Park, Chester Bennington, pada 2017 lalu akibat bunuh diri telah membuat seluruh penggemarnya di seluruh dunia terpukul.

Ditambah lagi, ketika publik perlahan mengetahui bahwa faktor utama yang memantik aksi bunuh diri Chester adalah depresi berkepanjangan yang menghantuinya sepanjang hidup.

Kini, tiga tahun selepas wafatnya vokalis bersuara menakjubkan tersebut, tentu nggak yang hal lebih baik untuk kita lakukan selain mengenang karya Chester Bennington sebagai musisi. Namun, beberapa fakta yang kurang terekspos ini agaknya menjadi bukti kalo kondisi mental sang vokalis memang nggak baik-baik saja, terutama di 12 bulan terakhir hidupnya.

Berikut fakta-fakta tersebut.

1. Melakukan percobaan bunuh diri 9 bulan sebelum kematiannya

Laporan TMZ pada 2017 lalu, Chester disebut juga mencoba bunuh diripada bulan November 2016, yang mana sembilan bulan sebelum upaya berikutnya berhasil.

Untungnya, pada saat itu, Bennington masih dapat berubah pikiran dan memutuskan untuk melanjutkan hidupnya.

Informasi tentang percobaan pertama itu diperoleh dari laporan otopsi yang sejatinya selalu ingin selalu dirahasiakan oleh sang istri, TalindaBennington.

2. Nyinggung soal depresinya saat wawancara terakhirDalam sebuah wawancara dengan KIIS-FM lima bulan sebelum kematiannya, Chester blak-blakan mengungkap soal kondisi mentalnyayangbahkan terdengar seperti sebuah curhatan.

ennington saat itu mengatakan, "Gue nggak tahu apakah ada orang di luar sana yang bisa relatetapi kadang-kadang gue susah sendiri. Nggak peduli bagaimana perasaan gue, gue ngerasa kayak terjebak dalam hal yang sama berulang kali."

"Gue nggak bisa dibiarin sendiri. Sungguh gila di sini. Ini adalah tempat yang buruk bagi gue untuk sendirian. Jadi, ketika gue berada di sana, seluruh hidup gue seolah terlempar. Gue pun nggak mengatakan hal-hal baik ke diri sendiri," tukas Chester.

3. Sempat bersitegang dengan fans musik metal karenapernyataannyaDalam wawancara dengan Metal Hammer pada Juli 2016, Bennington terlibat argumen dengan para penggemar musik metal yang mempertanyakan integritas Linkin Park dan menyebut mereka bagai sebuah boy band dengan gitar.

Bennington nggak merespon dengan selow kritikan tersebut.

Ia malah balas dengan berujar: "Gue pikir itu sangat lucu. Karena menurut gue, kami lah yang bikin musik metal tetap eksis."

Dan bisa ditebak, pernyataan tersebut malah kian membuat fans musik metal gedek sama Chester. Polemik itu pun langsung di-handle sama Mike Shinoda.

Baca Juga: Cowok Ini Dibayar Untuk Headbang dan Dengerin Musik Metal Seharian

4. Terpuruk akibat review buruk pada album Linkin ParkNuansa baru pada album 'One More Light' dari Linkin Park menerima reaksi beragam dari kritikus dan bahkan penggemar.

Ulasan dari majalah Kerrang! bahkan menyebut album Ed Sheeran terdengar lebih gahar bila disandingkan sama rilisan album LP satu ini.

Sementara, komentar lain menyebut kalo LP bersikap oportunis dan ngejar popularitas dengan main lagi pop bernuansa EDM.

Namun, semua kritik tersebut ternyata berimbas buruk kepada Chester yang mentalnya memang tengah rentan.

Teman Chester yang juga drummer Grey Daze, Sean Dowdell, dalam wawancara dengan Blabbermouth mengungkpakan kalosaat itu Chester menjadi lebih agresif dengan menanggapi testimoni buruk orang-orang di media sosial.

5. Ogah beranjak dari kasur di hari ulang tahun terakhirnya Dalam wawancara dengan Bild, Chester mengakui perubahan yang sangat nggak biasa dalam hidupnya yang terjadi di ulang tahunnya 41.

Hal itu di-notice juga sama rekannya Mike Shinoda yang bilang bahwa di hari ulang tahunnya yang terakhir, alih-alih merayakannya, Chester bertingkah aneh dengan nggak beranjak dari kasur seharian.

6. Amat terpukul dengan wafatnya Chris Cornell Chester Bennington berteman baik dengan Chris Cornell, vokalis dari band grunge Soundgarden.

Chester pun menjadi salah satu yang paling terpukul ketika Cornell bunuh diri pada Mei 2017, sebulan sebelum Chester tewas dengan metode yang sama.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio.com, Mike Shinoda, menyaksikan dampak kematian Cornell terhadap Chester.

"Ketika kami melakukan checksound, Chester bahkan nggak bisa nge-handle dirinya dengan baik. Dia sudah setengah jalan dan tersedak," ungkap Shinoda.

Memang, semua momen ini bukan menandakanbahwa Chester sepenuhnya mengalami hal-hal buruk di hari-hari sebelum kematiannya.

Sebab, di tahun tersebut, Chester juga mengalami momen-momen berkesan seperti nge-rampungin album baru LP, tur Kings Of Chaos, hingga manggung lagi sama band lamanya, Grey Daze.

Tapi gimana pun juga, namanya nasib orang, tentu nggak akan mampu kita tebak. Rest in PeaceChester.(*)

Tag

Editor : Alvin Bahar