Wawancara Ekslusif Gracie Abrams: Debut EP 'Minor' yang Sukses Bikin Fans Melankolis

Kamis, 30 Juli 2020 | 22:45
The Honey Pop

Gracie Abrams

HAI-Online.com -Penyanyi belia asal Amerika Serikat, Gracie Abrams, sukses menandai kiprahnya di industri musikusaimenelurkan album EP bernuansa melankolis berjudul 'Minor' pada 14 Juli lalu.

Banyak hal menarik dari putri sutradara kenamaan J.J. Abrams yang memilih kariernya sebagai musisi bedroompop tersebut.

HAI pun berkesempatan buat ngulik lebih jauh musisi 21 tahun yangpunya pembawaanfriendlydanhumble tersebut dalam sebuah wawancara via video call.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Gamers Bisa Jelajahi Budaya Indonesia di Fantasy Town, Kemenparekraf Dukung Permainan Ini!

Yuk, simak wawancaranya.

Hai, Gracie! Gimana nih perasaan kamu dengan kini sukses menelurkan EP pertama dalam karirmu bermusik?

Aku merasa begitu emosional, canggung, sekaligus juga lega. Ditambah lagi aku juga merasakan kedekatan dengan tema yang aku bicarakan dalam album ini.

Intinya, aku sangat senang udah bisa menuangkan semuanya dalam EP ini.

Dua single dalam EP ini ("21" dan "I Miss You, I',m Sorry") menembus 10 juta pemutaran di Spotify nggak lama setelah dirilis di awal Juli. Bagaimana perasaanmu soal ini?

Aku merasa begitu bersyukur karena, kau tahu, jika hanya ada satu orang pendengar yang merasa terhubung sama lagu ini, hal itu udah sangat berarti bagiku.

Itu juga alasan mengapa aku sangat mencintai musik karena musik membuatku merasamenjadi bagian dari sesuatu. Aku merasa nggak sendirian kala merasakan sesuatu.

Dan kenyataan bahwa lagu yang aku ciptakanbikin orang-orang merasa hal tersebut, itusangat membahagiakan.

Baca Juga: Kayak Gini Nih Penampakan Cewek-cewek Tercantik dari Berbagai Negara di Dunia

Jadi penasaran, EP ini sendiri sebenarnya bercerita tentang apa, sih? Ceritain dong ke kita..

Keseluruhan ceritanya sih memang soal sebuah hubungan dari sudut pandangku, dan semua fase yang aku alami dalam hubungan tersebut.

Aku rasa aku menjadikan EP ini seperti sebuah buku diary di mana aku bisa mencurahkan seluruh perasaanku. Di satu sisi, itu luar bisa karena membuatku merasa sangat dekat dengan ceritaku sendiri.

Di sisi lain, itu juga membuatku jadi ingin mengeksplorasi sudut pandang dan kisah orang lain ke depannya. Namun, untuk saat ini aku ingin mencurahkan apa yang apa di benakku dulu.

Hmm menurutmu.. apakah itu yang menjadi faktor banyak pendengar relate sama lagu-lagu di EP 'Minor'?

Ya, aku berharap demikian tentunya.

Aku rasa setiap kali kita menaruh kejujuran sama apa yang kita lakukan, entah bagaimana itu bakal menarik perhatian seseorang. Itu juga aku alami ketika mendengarkan atau membaca sesuatu yang aku rasa begitu jujur dan memancingku untuk mengetahui lebih dalam.

Aku nggak tahu secara pasti mengapa orang-orang mendengarkan musikku. Namun, yang pasti aku sangat bersyukur akan hal tersebut dan berharap itu bisa mewakili perasaan mereka juga.

Penasaran lagi deh.. Apa aja sih peristiwa, pengalaman atau memori tertentu yang bikin kamu tergerak menjadikannya lagu?

Aku beruntung bisa menyelesaikan EP ini sebelum masa pandemi. Dan terkait perisitiwa apa yang mempengaruhi penulisan 'Minor', sebenarnya aku menggarapnya dalam waktu semingguyang mana sangatcepat.

Tapi, bisa dibilang itu menjadi pekan-pekan paling emosional karena itu saat-saat di mana aku menerjemahkan seluruh pengalaman personalku ke dalam sebuah album.

Baca Juga: Tengok Aksi Kece Brie Larson Nge-cover 'The 1', Lagu Pembuka di Album 'Folklore' Taylor Swift

Apa aja kendala yang kamu temukan saat menggarap EP ini?

Prosesnya emang nggak terlalu ribet maupun istimewa. Ini lebih kayak malam panjang yang aku habiskan.Seperti, aku terbangun jam 4 pagi buat merekam bagian vokal lagu. Tapi, keseluruhan sangat menyenangkan, sih.

Adakah influence musik dari luar ketika kamu menggarap EP 'Minor'? Atau ini lebih cenderung merefleksikan mood atau sound versimu sendiri?

Aku rasa sih keduanya. Aku memang banyak dengar musik lain saat menggarap EP ini. Bukan untuk terdengar seperti musisi lain, tapi lebih untuk memperoleh irama yang sesuai mood dalam lagu-laguku di album ini.

Tapi, bisa dibilang influence-ku dalam album ini adalah (musisi) Joni Mitchell, Elliot Smith, James Blake, hingga The 1975 dan semua artis yang menurutkusangat otentik dalam karya-karyanya. Dan aku pun jadi tergerak untuk menghasilkan sesuatu yang otentik juga.

Tentang single 'I Miss You, I'm Sorry', apa cerita di balik lagu ini?

Lagu ini sebenarnya aku tulis untuk seseorang. Dan liriknya sangat mencerminkan apa yang ingin aku katakan ke orang tersebut, haha..

Tapi menarik ketika mendapati banyak pendengar yang mengaku relate dengan tema yang begitu personal dengan diriku.

Jadi, kamu reach out ke para pendengar dan mendengar curhatan mereka yang berkaca pada lagu ini?

Ya, aku suka ngobrol dengan orang-orang di internet dan berbalas DM sama mereka yang merespon soal musik saya.

Aku sangat terkesan dengan keterbukaan mereka sama musik yang aku buat dan aku senang untuk membuka obrolan soal itu.

Karena menurutkuadalah hal yang keren untuk mengenal seseorang apalagi dengan kenyataan kalo mereka suka musik yang aku buat.

Baca Juga: Seiji Reina NGT48 Positif Terjangkit Virus Corona, Staf Manajemen Idol Juga Kena

Apakah dari ngobrol bareng para pendengar kamu jadi mendapat inspirasi untuk ngebuat lagu dari pengalaman fans?

Ya, itulah hal menariknya karena aku jadi mendengar cerita yang begitu intim tentang mereka yang mana nggak mereka ceritain ke setiap orang.

Hal itu juga yang buatku kangen untuk pergi keluar dan berinteraksi dengan orang-orang secara random, dengan cara yang aman tentunya.

Itu merupakan satu dari banyak hal yang memberiku inspirari untuk menulis sesuatu yang baru.

Terakhir.. adakah lirik atau kutipan dari lagu di EP 'Minor' yang menurutmu bisa buat nyemangatin orang yang lagi menghadapi patah hati, galau, atau kesulitan dalam hidupnya?

Umm, pertanyaan yang cukup sulit.. Aku rasa sih, melihat tanggapan yang aku dapet dari para pendengar, lagu 'I Miss You, I'm Sorry' menurutku menjadi sebuah kata penyemangat dalam kagalauan yang cocok.

Aku nggak tahu apakah frasa 'I Miss You, I'm Sorry' punya arti yang sepenuhnya membantu. Tapi, kata-kata tersebut sangat ngena buatku saat menulisnya. (*)

Tag

Editor : Al Sobry