Hai-Online.com - Majalah musik kenamaan asal Britania Raya,Q,terpaksa berhenti terbit akibat pandemi virus corona yang turut berimbas fatal terhadap sektor media.
Kepala editor Ted Kessler mengumumkan penutupan majalah Q dalam sebuah tweet pada hari Senin (20/7), dan menjelaskan bahwa pandemi covid-19 telah meruntuhkan bisnis majalah.
"Saya punya kabar buruk tentang @QMagazine. Terbitan tanggal 28 Juli akan menjadi yang terakhir dari kami. Pandemi berdampak besar pada bisnis kami dan tidak menyisakan apapun," tulis Kessler via Twitter.
Sementara itu, melansir dari Reuters, Q menjadi media cetak terbaru yang bisninya terdampak pandemi, menyusul Reach Plc dan BBC yang baru-baru ini mengumumkan serangkaian pemutusan hubungan kerja.
Baca Juga: Gara-gara Pandemi Coronavirus, Majalah Kerrang! Berhenti Terbit Selama 3 Bulan
Didirikan pertama kali pada tahun 1986 oleh jurnalis musik Mark Ellen dan David Hepworth, majalah Q menjadi salah satu nama nama yang familiar di industri media musik dunia dengan publikasi khasnya seputar skena british rock dan pop, serta alternatif.
Edisi terakhir dengan tajuk "Adventures with legends 1986 to 2020", menghadirkan beberapa wawancara terbaik dari majalah tersebut, termasuk dengan David Bowie, Joni Mitchell dan Prince.(*)