HAI-Online.com- Penyanyi asal AmerikaSerikat (AS), Beyonce telah memberikan bocoran album visual barunya yang berjudulBlack Is King.
Album ini terinspirasi dari live action The Lion King, di mana Beyonce pernah mengisi suara karakter Nala.
Nantinya, tayangan album visual ini pun akan didukung penuh oleh Disney Plus, yang memproduksi film tersebut dan sekaligus jugabakal menayangkan keseluruhan album visual Queen di layanan streamingnya.
Baca Juga: Terekam Kejadian 1954, Wanita Alabama Kejatuhan Meteor di Rumahnya, Lukanya Ngeri Banget
Bahkan, peluncurannya pun dijadwalkan tayangsecara global melaluiDisney Plus, pada 31 Juli mendatang.
"Nenek moyang tak pernah meninggalkanmu. Kamu nggak bisa meletakkan mahkota dengan kepala tunduk," demikian bunyi suara lembut Beyonce yang mengisi video pendek cuplikan Black is King yang diunggah di laman beyonce.com, pekan lalu.
Dalam cuplikannya, Beyonce terlihat membaca salinan bukuRobert Farris Thompson keluaran tahun 1971 yang sudah usang, yaituBlack Gods and Kings.
Dalam visual yang sama, dia juga terlihat mengulas senyum dan membuai bayi di tangannya.Semua pemeran yang tampil dalamtrailernyaitu adalah orang-orang berkulit hitam.
Disebutnya sejumlah artis yang ikut dalam proyek ini antara lain: Childish Gambino, Kendrick Lamar, Pharrell, 070 Shake, Tierra Whack, Jay-Z, Blue Ivy Carter, dan Jessie Reyez.
Selain itu, ada pula artis Afrika di antaranya Wizkid, Shatta Wale, Burna Boy, Mr. Eazi, Tiwa Savage, Tekno, Yemi Alade, Busiswa, dan Salatiel.
Menurut E! Weekly, film ini dibuat, disutradari dan naskahnya ditulis sendiri oleh Beyonce. Album visual yang telah diproduksi selama setahun ini, menata kembali pelajaran dari film ‘The Lion King’.
Baca Juga: Nggak Cuma Metal, Black Flag Dipastikan Tampil di Hammersonic 2021 untuk Penggemar Punk Rock
“Film ini adalah cerita untuk memberi informasi dan membangun kembali masa kini. Sebuah kumpulan kebudayaan dan berbagai kepercayaan generasi. Sebuah kisah tentang bagaimana orang yang paling hancur punya karunia yang luar biasa dan masa depan yang terarah.”
Meski mengunggulkan kulit hitam, nyatanya film ini diproduksi dengan pemain dan kru yang merepresentasikan ‘keragaman dan konektivitas’.
Variety menyebut, album visual ini menceritakan tentang perjalanan transenden raja muda melalui pengkhianatan, cinta dan identitas diri.
Leluhurnya kemudian membantu membimbingnya menuju takdir dan dengan ajaran dan bimbingan ayahnya dari masa kecilnya, ia mendapatkan kebajikan yang dibutuhkan untuk merebut kembali rumah dan tahtanya. (*)