HAI-Online.com -Film drama dewasa "365 Days" awalnya tayang di bioskop Polandia dengan meraup keuntungan 9 juta dollar AS atau 127 milliar rupiah.
Selanjutnya pada 7 Juni 2020,jaringan Netflix internasional meluncurkanfilmerotis ini hingga meledak, jadi omongan di media sosial dan tentu pada kondisi dimana kebanyakan orang tinggal di rumah,365 Daysmenjadi film nomor satu pada kolom pencarian populer di Netflix.
Nah, film365 Daysbercerita tentang pria (Michalle Morron) yang jatuh cinta ke seorang wanita (Anna Maria Sieklucka) yang ditemuinya bersamaan dengan kasus penembakan ayahnya.
Tanpa ada keterkaitan langsung dengan kejadian pembunuhan mafia tersebut, si wanita yang udah punya kekasih ini diculik oleh pria berparas tampan dan kekar tersebut.
Dengan rasa percaya diri yang tinggi serta kekuasaan yang dimilikinya, si pria yakin dalam 365 hari, wanita itu bakal balik mencintainya.
Di tengah proses "paksa" mencintai itu, adegan seks demi adegan seks diperlihatkan ke penonton dengan durasi yang cukup panjang, mirip dengan film semi bokep.
Ternyata, meski punya cerita yang dangkal, banyak juga yang penasaran dengan filmberdurasi 1 jam 56 menit ini.
Entah karena tertarik melihat aktornya ataumemang penonton mencari-cari film bernuansa erotis yang cukup panjang menayangkan adegan ketelanjangan.
Mumpung di rumah, nonton film sepertiini menjadi aman-aman saja dari gangguan orang luar, iya kan?
Nggak heran film 365 Days mengalahkan deretan drama Korea yang biasanya menempati urutan teratas.
Viralnnya film 365 Days ini ternyata dikritik penyanyi Inggris Duffy setelah hampir 3 minggu diputar Netflix.
Duffy meminta para petinggi Netflix bisalebih bertanggung jawab atas film dewasa365 Days, yang dianggapnya telah membuatsex traffickingatau perdagangan seks terlihat sebagai sesuatu yang menyenangkan dan dikemas romantis.
Pelantun laguMercyitu pun belum lama ini mengungkapkan bahwa dirinya pernah dipaksa mengonsumsi obat-obatan terlarang, diculik dan diperkosa.
Duffy melayangkan surat kepada Reed Hastings, CEO Netflix. Ia meminta para petinggi Netflix bisa lebih bertanggung jawab terhadap konten-konten di platformstreamingfilm itu.
Dalam surat terbukanya, Duffy mengklaim kalo film Polandia itu menjadikan kejahatan serius, yakni penculikan dan perdagangan seks sebagai hiburan erotis. (*)