HAI-Online.com- Jumlah perokok remaja terus meningkat setiap tahunnya. Rupanya hal ini dipicu oleh perusahaan tembakau yangsecara agresif memasarkan produknya kepada anak muda dengan cara provokatif dan manipulatif.
Nggak heran, data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan mencatat kenaikan 7,2 persen.
Jumlah perokok remaja usia 10-18 tahun juga meningkat jadi 9,1 persen pada 2019 lalu mengalahkantarget RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2014-2019 sendiri yang nggak lebih dari 5,4 persen.
Jika peningkatan selisih perokok remaja lebih banyak dari pada target usaha membangun bangsa, tentunya hal ini akan mengkhawatirkan karena bisa menjadi potensi besar dalam mengambilhak hidup sehat anak muda.
“Jangan sampai mimpi anak muda direnggut oleh rokok, baik itu mimpi menjadi atlet berprestasi, atau mimpi untuk menghidupi keluarga," ujarEnrico Aditjondro, Associate Director, Southeast AsiaPolicy, Advocacy, and Communication, Vital Strategies.
Dalam usaha menangkal ledakan jumlah perokok remaja ini, pihaknya bekerjasama dengan berbagai kalangan di 44 negara membuat kampanye global yang mengajak generasi muda untuk tidak merokok dan menolak manipulasi industri rokok.
Ujaran mencegah lebih baik daripada mengobati sepertinya cocok menjadi anjuran terbaik yang bisa diterapkan kepada calon perokok agar membatalkan niat mereka menyesap asap tembakau.
“I don’t start smoking to never stop my dream” menjadi tagline yang dipercaya bisa melawan promosi rokok.
Kampanye ini juga memilih untuk memviralkan hashtag #CutOffTobacco di platform digital, sebagai langkah agar anak-anak muda bisa ikut
mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat, serta menunjukkan sikapnya melawanmanipulasi industri tembakau.
"Konsumsi rokok merupakan masalah serius, yang jika tidak diperhatikan dengan baik, dapat membunuh satu milyar orang pada abad ini. Kita harus menyelesaikan masalah ini dengan segera, untuk menunjukkan bagaimana hidup, khususnya bagi generasi penerus, biar dapat dinikmati dan diisi dengan hal-hal lain yang bermakna jika kita bilang ‘tidak’ pada rokok," serunya lagi.
1. Mulai dengan "tidak memulai"
“Don’t start to never stop…” adalah sebuah
pesan dari gerakan #SuaraTanpaRokok dan Vital Strategies yang mengajak anak muda dari seluruh dunia untuk tidak merokok.
Yang terpenting dari tagline ini kuha adlaah kita dapat menhambil bagian untuk menceritakan hal-hal positif yang bisa dilakukan jika tidak merokok.
Mulailah dengan "tidak memulai" untuk menyulut api rokok. Bakarlah semangat hidup kita, bukan membakar tembakau batangan di tangan.
Baca Juga: Seneng Ngumpul, Indonesia Masuk Peringkat ke-97 Negara Teraman dari Corona alias Berbahaya, Guys!
2. Cut Off Tobacco
Ada yang tahu bentuk "finger heart" yang kerap diperagakan artis Korea Selatan jika mereka mau bilang "love" ke para penggemar? Nah, tanda menyilangkan ujung jari telunjuk dan jempol itu telah diikuti oleh banyak orang dan populer hingga sekarang.
Kamu juga bisa melakukan bentuk atau simbol #CutOffTobacco dengan menggunakan jari tangan kalian.
Gestur 'memotong’ ini dapat dilakukan dengan cara satu tangan melakukan gestur simbol
gunting memotong, sementara gestur simbol rokok dilakukan satu tangan lainnya.
Berfotolah dengan simbol #CutOffTobacco itu di media sosial, artinya kamu ikut mengajak remaja untuk tidak tergoda merokok atau berhenti merokok.
3. TikTok Dance Challenge
Kampanye digital #CutOffTobacco telah diluncurkan di Indonesia, Filipina dan Meksiko untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei 2020 lalu. Gerakan ini diharapkan dapat mendorong orang di seluruh dunia untuk menceritakan satu juta alasan mengapa mereka tidak merokok atau berhenti mengonsumsi tembakau.
Masyarakat dari beragam kalangan turut ambil bagian dalam gerakan ini, mulai dari penyanyi
Astrid Sartiasari, juara karate Ceyco Georgia, sampai aktivis mahasiswa Manik Marganamahendra untuk sama-sama
mendukung post, video, dan cerita #CutOffTobacco di akun Instagram dan TikTok masing-masing.
Kamu juga bis amelakukan TikTok Dance Challenge denhan menyertakan simbol #CutOffTobacco dalam tarian semenit kamu.
4. Pakai filter "Don't Start"
Di Indonesia, kampanye “Don’t Start” untuk pertama kalinya diluncurkan pada tanggal 30 Mei 2020 dalam acara Gelar Budaya Amal Muhammadiyah Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia Bersama seorang guru taman kanak-kanak Novesha Fernanda Aurelia.
Selain itu, psikolog anak dan pembawa acara TV Seto Mulyadi, atau dikenal dengan sebutan Kak Seto, juga berpartisipasi menunjukkan gestur tangan simbol #CutOffTobacco pada acara tersebut.
Pada 1 Juni 2020, Juara Karate Ceyco Georgia juga turut membagikan informasi tentang
kampanye “Don’t Start” dalam forum diskusi yang diselenggarakan Yayasan Lentera Anak
dengan tema “Anak Muda dan Manipulasi Industri Rokok” di acara meeting virtual.
Kampanye "don't start" juga mengajak kamu enggunakan filter “Don’t Start” dan “I Quit” untuk menceritakan keuntungan tidak merokok dan berhenti merokok.
Cara melakukannya adalah dengan mengunjungi akun Instagram @suara_tanpa_rokok, pilih filter yang akan digunakan, dan tambahkan hashtag #CutOffTobacco.
5.Temukan Influencer Baru dan Fokus ke Passion Kamu
Mencegah diri ke perbuatan yang merugikan di masa depan bisa kamu lakukan dari sekarang dengan mencari pemengaruh baru yang bisa mendukung gaya hidup sehat dan menunjukan passion terbaik kamu.
"I don’t start smoking to never stop my dream” (Saya tidak mau merokok, agar mimpi saya tidak berhenti) kata perias professional dan influencer socmed Nathania Ingrid Hendradi, yang pernah ikut membagikan post karya make-up khusus kampanye “Don’t Start” dalam rangka Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada Mei lalu.
Dia ingin anak muda bisa fokus mencari passion tapi juga cerdas jalan yang ditempuh adalah pilihan yang sehat.
Sulthan Raihan Fatahillah, Ketua BEM
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang saat ini aktif mengelola #SuaraTanpaRokok juga menyuarakan hal sama.
Dia ingin lebih banyak masyarakat Indonesia terutama anak muda seperti untuk ikut serta dalam gerakan kampanye baik ini, agar membantu lebih banyak masyarakat memiliki hidup yang lebih panjang, lebih sehat, dan lebih bermakna.
"Untuk memutus mata rantai konsumsi tembakau dan rokok, kami mengajak semua anak muda Indonesia dan di negara lain untuk bersuara dengan tegas melawan bahaya rokok, dan berbagi hal positif atau passion yang diharapkan dapat terus dilakukan secara maksimal jika tidak merokok atau segera berhenti merokok, baik rokok konvensional maupun elektrik," katanya nggak mau asap tembakau menghalangi cita-cita anak muda.
Kamu pasti bisa bilang tidak bukan, lakukan yuk! (*)