4 Band Yang Bisa Jadi Nggak Se-cadas Sekarang Tanpa Pengaruh Musik Heavy Metal Black Sabbath

Rabu, 10 Juni 2020 | 17:00
WireImage

Black Sabbath, 1970: Bill Ward, Tony Iommi, Ozzy Osbourne, Geezer Butler in , (Photo by Chris Walter/WireImage)

HAI-Online.com - Yap, mungkin udah menjadi hal yang lumayan klise untuk menyangkutpautkan band-band masa kini dengan musisi atau band panutan mereka yang dianggap berjasa dalam memberikan landasan mereka dalam meramu musik.

Meski aktivitas komparasi kayak gini bisa dibilang udah nggak relevan lagi karena setiap band punya keunggulannya masing-masing, namun perlu diakui kalo yang namanya warisan para senior memang selalu punya tempat yang nggak tergantikan.

Salah satu contohnya adalah warisan musik cadas dari band hevay metal Inggris Black Sabbath yang telah meng-influensi banyak band generasi penerusnya.

Dan berkat penemuan Black Sabbath terhadap musik heavy metal tersebut, band-band ini pun telah bertumbuh sebagai band besar yang memainkan musik keras dan bahkan menadapat pengakuan sebagai band terkeras yang pernah eksis di dunia.

Baca Juga: Kenang Para Korban Rasisme di AS, Fans Paramore Bikin Artwork Album Riot!

Dan HAI udah dapet nih nama-nama bandnya. Yuk kita ulas satu-satu.

1. Metallica

Redferns
Fin Costello

UNITED KINGDOM - JANUARY 01: Photo of Cliff BURTON and METALLICA and Kirk HAMMETT and James HETFIELD and Lars ULRICH; L-R: Kirk Hammett, James Hetfield, Lars Ulrich, Cliff Burton - posed, studio, group shot, (Photo by Fin Costello/Redferns)

Metallica punya sejumlah nama yang dinilai sebagai jagoan mereka di musik heavy metal, dan Black Sabbath selalu menjadi yang teratas dalam daftar tersebut.

Hal ini bahkan diperlihatkan Metallica dengan sebuah EP kompilasi di tahun 1998, di mana salah satunya terdapat cover dari dua single milik Black Sabbath, yakni Sabbra Cadabra dan National Acrobat, yang dikemas ke dalam satu lagu.

"Bill, Geezer, Ozzy dan Tony, jika itu bukan untukmu, kami tidak akan berada di sini," kata Lars Ulrich suatu kali dalam jumpar pers, mengutip dari Kerrang!. "Jelas jika tidak ada Black Sabbath, Metallica nggak bakalan ada."

2. Black Flag

mancode.id

Black Flag

Unit hardcore punk asal Los Angeles ini memang mencitpakan sesuatu yang beda dari yang lain pada masanya, alunan keras khas heavy metal dan sludge metal yang terinspirasi oleh Black Sabbath, terutama pada single 'My War' tahun 1984. Dalam pengumuman reuni mereka pada tahun 2011 lalu, eks pentolan Black Flag Henry Rollins bahkan menegaskan peran besar band Ozzy Osbourne dkk. terhadap kelangsungan bermusik bandnya.

"Ketika saya mendengar Black Sabbath, saya menyadari hidup saya memiliki soundtrack." ujar Henry saat itu.

3. Melvins

bbc.co.uk

Melvins

Di masa 90an awal, Melvins merupakan band yang menginspirasi tren rock altrenatif dan grunge dan bahkan menjadi band idola seorang Kurt Cobain.

Namun, untuk influence terbesar Melvins sendiri nggak lain adalah Black Sabbath.

Band asal Washington, AS, bahkan sempat membuktikan dedikasi terhadap band panutannya dengan merilis EP berjudul 'Sabbath' yang turut menampilkan personel band stoner rock Sleep, Al Cisneros, dalam meng-cover lagu Sabbath Bloody Sabbath.

4. Ghost

Loma Vista
Loma Vista

Ghost Ungkap Asal Mula Papa Emeritus dalam Video Klip Terbaru

Black Sabbath nggak melulu soal lagu bertema okultisme yang dibalut riff-riff gitar ciamik. Seenggaknya itulah interpretasi musik Black Sabbath di mata frontman Ghost, Tobias Forge.

Bagi Tobias, petualangan Black Sabbath yang sangat menarik hati bagi sang konseptor band cadas asal Swedia ini.

Dalam wawancara di tahun 2017 dengan Kerrang! , Tobias mengatakan, "Black Sabbath sangat berpengaruh pada Ghost. Ketika saya muda, mereka adalah salah satu band berlairan keras pertama yang saya dengarkan,"

"Bahkan di album-album yang dianggap klasik heavy metal, kamu punya balada memilukan yang dibuat dengan piano dan Mellotron. Ada banyak keyboard, orkestra, banyak alunan rock 'n' roll klasik dan kami ingin menyalurkannya ke Ghost, daripada hanya menyalin riff dari Children Of The Grave atau Symptom Of The Universe,"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya