Gak Cuma Bentrok, Pendemo Protes Kematian George Flyod Ikut Menjarah Toko Nike, LV, Gucci dan Apple

Senin, 01 Juni 2020 | 08:35
Nobert Elekes

Gak Cuma Bentrok, Pendemo Protes Kematian George Flyod Ikut Menjarah Toko Nike, LV, Gucci dan Apple

HAI-Online.com- Kekacaun yang terjadi dalam aksi massa unjuk rasa memprotes kematian pria muda kulit hitam Amerika, George Flyod yang tewas di tangan polisi memicu bentrokan baru.
Dalam beberapa video yang tersebar, terlihat para pendemo yang sudah sempat dibubarkan dengan semprotan gas air mata masih terus memadati jalanan dan tidak sedikit yang membuat keributan.
Tak hanya berkelahi dengan aparat, bentrokan massa ini juga menimbulkan kerusakan yang terjadi di mana-mana, terlihat kacaunya jalanan, gedung terbakar, fasilitas umum rusak bahkan toko di sekitar ikut dijarah oknum pendemo.
Baca Juga: Viral Video Batman Muncul Dramatis dalam Aksi Protes George Flyod di Amerika
Dalam salah satu video yang diunggah seorang minimalis Nobert Elekes terlihat beberapa orang merusak kaca jendela dan etalase toko branded sepertiNike, Louis Vuitton(LV), Gucci dan juga Apple, sebagian pendemo malah ikut masuk ke dalamnya.

Menyaksikan adanya ramai-ramai massa membawa paksa barang dalam toko ternama itumembuat sebagian yang tadinya niat memperjuangkan hak kemanusiaan luntur akibat tergoda untuk ikut memburu barang-barang mewah seperti tas, jacket, sepatu dan produk fesyen lainnya.
Tak hanya itu, Nobert juga memperlihatkan video kacaunya massa yang memprotes kasus rasisme petugas polisi yang mencekik George Floyd di sekitar daerah santa Monica, California.
Terlihat, beberapa orang menjarah barang-barang kiriman yang terdapat dalam mobil Amazon.

Sebelumnya video pendek yang viral di Twitter menunjukan kekerasan yang dilakukan oleh petugas kepolisian Minneapolis yang berlutut di leher seorang pria kulit hitam dalam keadaan diborgol. Warga Amerika berkulit hitam, George Floyd, tewas kehabisan nafasnya saat itu juga.

Saat sebelum meninggal, George Floyd sempet teriak dan berontak karena dirinya nggak bisa bernafas.

Namun, personil Kepolisian Minneapolis tetep menekan leher Floyd sampai sesak dan kehabisan napas.

Beberapa warga yang melihat video ini pun merespon demgan cepat, warga dunia mengecam peristiwa ini dan meramaikan tagar #JusticeForGeorgeFloyd. Beberapa juga udah nulis argumennya soal kejadian ini.

Peristiwa tewasnya Floyd sendiri terjadi di hari Senin kemarin (25/5/20), empat personil Kepolisian Minneapolis nangkep pria tersebut atas dugaan tindak pidana penipuan dan pemalsuan.

Baca Juga:Angkatan Laut AS Uji Coba Senjata Laser Mematikan Seperti di Film Star Wars

Mirisnya, saat kejadian itu, nggak ada satupun orang yang berani menolongnya, tapi beberapa ada yang lagi lewat dan ngeliat kejadian ini lalu ngerekam, ada yang coba mengatakan ke pihak polisi kalo pria itu kesakitan tapi nggak digubris.

Kepolisian dan Pemerintah Minneapolis untuk saat ini akhirnya memilih tindakan memecat ke empat polisi tersebut.

Tapi, masyarakat nggak terima sama keputusan itu aja, akhirnya memilih untuk turun ke jalan meskipun dalam keadaan lagi pandemi.

Pada Selasa malam (26/5/20), anggota keluarga Floyd menuntut para petugas yang terlibat dengan tuduhan pembunuhan.

"Mereka perlu didakwa dengan pembunuhan, karena apa yang mereka lakukan adalah pembunuhan, dan hampir seluruh dunia telah menyaksikannya, karena seseorang cukup baik untuk merekamnya."Tera Brown, sepupu Floyd, mengatakan kepada Don Lemon di CNN.

Berdasarkan keterangan dari Kepolisian Minneapolis, Floyd ogah dimintai keterangan. Ia berontak, bahkan menyerang personil Kepolisian secara fisik.

Floyd, yang lehernya diduduki, lanjut berontak. Kali ini disertai teriakan dan erangan kalo dirinya nggak bisa bernafas. Kepolisian malah memintanya untuk nggak ngelawan sambil masang borgol ke kedua pergelangan tangannya.

Baca Juga: Bikin Kangen Sekolah Deh, Ini Suka Duka Ikut OSIS di SMA yang Nggak Banyak Orang Tahu

"Aku tidak bisa bernafas. Kumohon, singkirkan kakimu di leherku," teriak Floyd.

Dalam waktu singkat, napasnya semakin berat. Floyd mulai kehabisan napas. Dengan sisa-sisa tenaga yang dia punya, Floyd mohon dengan sangat ke personil Kepolisian Minneapolis yang mendudukinya untuk menyingkirkan dengkulnya dari leher.

"Perutku sakit, leherku sakit. Ampun, kumohon, aku tidak bisa bernafas," teriak Floyd dengan sisa suaranya yang berat, berusaha untuk bertahan hidup.

Namun, saat personil Kepolisian Minneapolis menyadari kalo Floyd benar-benar kesakitan, tapi dia udah menghembuskan nafas terakhirnya.

Kini oknum polisi bernama Derek Chauvin yang dalam video viral mencekik leher George Flyod dengan lututnya hingga tewas itu telah ditangkap dan didakwa dengan kasus pembunuhan. (*)

Tag

Editor : Al Sobry