Stasiun Balapan Solo, Saksi Bisu Kegalauan Sang Maestro Didi Kempot

Selasa, 05 Mei 2020 | 12:32
tribunnews.com

Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah

Hai-Online.com-Ning Stasiun Balapan...Kuto Solo Sing Dadi Kenangan...Kowe Karo Aku...Naliko Ngeterke Lungamu..."Petikan Lirik Lagu Stasiun Balapan Solo oleh Didi Kempot"

Lagu ini terdapat dalam album studio debut Didi Kempot yang juga bertajuk samadan dirilis di tahun 1999.

Lagu yang memiliki arti soal perpisahan antara pasangan kekasih tepatnya di stasiun Solo initerinspirasi dari kisah nyata yang dia lihat secara langsung. Waktu jamannya masih ngamen di Stasiun Balapan di era 1984-1986, dia ngelihat banyak orang yang pelukan sampe nangis karena perpisahan.

Baca Juga: Didi Kempot Meninggal Dunia, Konser Perayaan 30 Tahun Kariernya di GBK Pun Batal

Lagu Stasiun Balapan Solo emang punya nada sendu khas lagu-lagu sang maestro, namun dibalik lagu sendunya itu, dia berhasil menorehkan prestasi di tahun 90'an, dimana lagu-lagunya selalu diputer di stasiun, terminal, dalem bus, sampe warung-warung muter lagu ini di radio.

Stasiun kereta yang terletak di Solo ini emang menyimpan banyak sejarah sejak dibangun dan beroperasi di zaman penjajahan Belanda, tepatnya 10 Februari 1870.Stasiun dengan kode SLO ini adalah stasiun utama di kota Solo dan tertua ke-dua di Indonesia setelah Stasiun Samarang, yang sekarang udah diganti sama Stasiun Semarang Tawang.

Di awal karirnya Didi Kempot emang terkenal hanya di kalangan masyarakat jawa saja, namun kini dia berhasil menanamkan karyanya di hati para milenial.

Didi Kempot tutup usia di umurnya yang ke 53 tahun tepatnya di Solo Jawa Tengah, Hari ini, Selasa (5/5/20).

Pria yang sering disapa Godfather of Broken Heart ini meninggalkan karya-karya-nya yang bikin ambyar dihati mereka yang lagi patah hati. Kini semakin patah karena sang idola udah ninggalin penggemarnya untuk selamanya.

Tag

Editor : Alvin Bahar