Tidak Kebal Korona, Anak Muda Masih Suka Nongkrong di Luar Rumah, Data Ini Buktinya!

Selasa, 31 Maret 2020 | 15:45
Clipdealer

Tidak Kebal Korona, Anak Muda Masih Suka Nongkrong di Luar Rumah, Data Ini Buktinya!

HAI-Online.com-Selamat buat kamu yang masih bertahan belajar dan berkegiatan dari rumah, moga jauh dari virus corona.
Namun masih banyak nih anak muda yang senang berkeliaran dan nongkrong di luar rumah, malah ada juga yang sengaja mendekati keramaian publik alih-alih bosan jalaniphysical distancing#dirumahaja seperti yang disarankan pemerintah jauh-jauh hari. Duh!
Minggulalu misalnya, polisi terpaksa membubarkan sekumpulan anak muda yang nongkrong di Blok M, Jakarta, dan kafe di Surabaya. Selain itu, hingga hari ini pun, masih banyak laporan polisi membubarkan acara keramaian seperti mabar, ke resepsi pernikahan dan ke acara reuni teman-teman.
Baca Juga: Jangan Bandel, WHO Saranin untuk Pake Masker Hanya dalam Kondisi Sakit
Umtuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan baru, bahwatidak ada jaminan bagi para generasi muda bahwa tubuh mereka akan kebal dari covid-19.
MelansirBBC, Jumat (20/3/2020); Direktur Umum WHOTedros Adhanom Ghebreyesus pernah mengatakan dalam konferensi online dari Jenewa, meskipun orangtua yang paling rentan, bukan berarti anak muda lebih selamat.

"Kepada seluruh anak muda, bukan berarti kalian aman. Virus ini bisa membuat kalian dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh kalian," ucap Tedros mengutip dari Kompas.com, Selasa (31/3/2020) siang.

Dia menambahkan, meskipun anak muda tidak merasa sakit atau menunjukkan gejala umum terjangkit corona, namun keputusan mereka untuk bepergian dapat menentukan kehidupan dan kematian bagi orang lain.

Baca Juga: Bikin Resah, Ada 4 Warga Jaksel Belanja Pakai APD Lengkap, Menteri BUMN Mengecamnya

Data ini menunjukkan, anak muda tidak kebal dari corona. Diketahui sekitar seperlima orang Amerika Serikat terkonfirmasi covid-19yang berusia 20-44 tahun menjalani perawatan di rumah sakit, dan sekitar 2-4 persen di antaranya membutuhkan penanganan di unit perawatan intensif.

Memang harus diakui bahwa menurut laporan CDC, 31 persen kasus terinfeksi Covid-19 di AS berasal dari kelompok usia di atas 65 tahun.

Dari jumlah ini, sekitar 45 persen menjalani perawatan rawat inap, 53 persen penanganan ICU, dan 80 persen meninggal dunia.

Lalu, antara 12 Februari hingga 16 Maret 2020, CDC mendapatkan 4.226 kasus baru. Dalam 144 kasus golongan usia di atas 85 tahun, sekitar 31 hingga 71 persen pasien dirawat di rumah sakit dan 6,3 hingga 29 persen di antaranya membutuhkan perawatan intensif. Angka kematian pada golongan ini mencapai 10 hingga 27 persen.

Sebaliknya, tidak ada data yang menunjukkan perawatan ICU atau kematian pada orang-orang yang berusia di bawah 20 tahun.

Meski demikian, bukan berarti golongan muda selamat dari risiko terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Anak Muda Kebal dari Virus Corona, Asalkan Kuat Antibodinya!

Remaja Kena Corona

Pada periode yang sama, CDC memperoleh data sekitar 1,6 hingga 2,5 persen dari 123 pasien terinfeksi pada usia di bawah 19 tahun yang dirawat di rumah sakit, di antara mereka tidak ada yang membutuhkan perawatan intensif dan tidak ada yang meninggal.

Sedangkan pada golongan pasien berusia 20 hingga 44 tahun, hanya 14 hingga 21 persen dari 705 kasus yang dirawat di rumah sakit, 2-4 persen dialihkan ke ICU, dan 0.1 hingga 0.2 persen yang meninggal. (*)

-

Tag

Editor : Al Sobry