Demi Vaksin, Kedokteran China Siap Bayar Rp 65 Juta Bagi Relawan yang Mau Disuntikan Anti Virus Corona

Kamis, 12 Maret 2020 | 15:11
Weibo

Chen Wei saat disuntikkan vaksin virus corona yang belum teruji

HAI-ONLINE.COM - Status wabah virus corona kini sudah masuk ke katageori pandemi global.

Di Indonesia sendiri, saat artikel ini dibuat sudah ada 34 orang terinfeksi, 1 orang meninggal dan 4 orang berhasil sembuh.

Meski begitu, sayangnya, sampai saat ini belum juga ditemukan vaksin atau antivirus dari pandemi ini.

Baca Juga: Menginfeksi 118 Negara, WHO Naikkan Status Coronavirus Jadi Pandemi

Bahkan, menurut laporan Vice, Rabu (4/3/2020), seorang dokter China Chen Wei (54) bersama dengan enam anggota timnya rela menyuntikkan diri mereka dengan vaksin yang bahkan belum diuji pada hewan.

Hal ini dilakukan dalam upaya nyata untuk menunjukkan seberapa baik yang dilakukan China dalam memerangi virus corona.

Kini, yang terbaru bahkan ilmuwan mencari relawan yang bersedia untuk terinfeksi corona.

Bagaimana kira-kira pelaksanaannya?

Dilansir dari Mirror, Senin (9/2/2020), relawan tersebut nantinya akan dibayar £ 3.500 (sekitar Rp65 juta) untuk terinfeksi oleh suatu bentuk virus corona.

Ketika perlombaan untuk menemukan vaksin corona berlanjut, sukarelawan di London timur dibayar untuk menanggungnya.

Baca Juga: Jalanan di Argentina Tiba-tiba Berubah Jadi Lautan Darah, Ternyata Ini Penyebabnya

Peserta yang bersedia akan menerima £ 3.500 untuk sengaja terinfeksi virus tersebutdan hidup dalam karantina di Pusat Inovasi Queen Mary BioEnterprises Inovasi di Whitechapel, Inggris.

Namun, mereka (relawan) akan disuntik dengan dua jenis virus yang umum tetapi tidak terlalu serius, lapor Daily Star.

Hvivo, perusahaan di belakang laboratorium di Queen Mary, akan menginfeksi 24 sukarelawan bersamaan dengan strain virus 0C43 dan 229E.

Diperkirakan strain ini akan menyebabkan gejala pernapasan ringan dan jauh tidak lebih parah daripada virus corona yang saat ini menyebar di seluruh dunia.

Walaupun mereka adalah strain yang berbeda, diperkirakan vaksin dapat dikembangkan dari pengujian ini yang akan mengatasi virus yang merusak.

Siapa pun yang secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini harus tetap di karantina selama dua minggu.

Akan ada beberapa batasan pada peserta selama waktu ini, termasuk tidak ada latihan atau kontak fisik dengan orang lain.

Baca Juga: Kuatir Corona, My Chemical Romance Batalkan Tur Asia Pertama Pasca Reuni

Mereka hanya akan bisa makan dan minum makanan tertentu.

Setiap perawat atau dokter yang mengerjakan penelitian ini harus mengenakan ventilator dan pakaian pelindung saat mereka bekerja di lab atau dengan bahan apa pun yang mungkin terinfeksi virus, seperti jaringan kotor atau tes darah.

Badan Pengawas Obat-obatan dan Produk Kesehatan Inggris harus menyetujui rencana Hvivo sebelum percobaan ini dapat dilakukan.

Pengujian ini adalah bagian dari upaya global untuk menemukan vaksin untuk virus corona karena semakin banyak orang mengembangkannya dan mati karenanya.

Sangat mungkin bahwa hadiah untuk menemukan vaksin coronavirus akan jauh lebih tinggi daripada £ 1,6bn (sekitar Rp29,8 triliun)yang dibuat oleh produsen obat Sanofi Perancis setelah menjual vaksin flu tahun lalu.

Lebih dari 20 vaksin Covid-19 saat ini sedang dikembangkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Setelah percobaan, obat dan vaksin yang paling efektif akan dipilih, dan ini akan digunakan pada pasien yang secara alami terjangkit virus corona.

Artikel ini pertama kali tayang di Intisari.id dengan judul "Kebutuhan Vaksin Corona Makin Mendesak, Relawan yang Bersedia Disuntik 'Virus Corona' Akan Dibayar Rp65 Juta dalam Upaya Menemukan Vaksin"

Editor : Al Sobry

Sumber : intisari

Baca Lainnya