Film yang Hangat, Ini 5 Nilai Ketidaksempurnaan Didapet dari Film Imperfect

Sabtu, 28 Desember 2019 | 15:53
Starvision Plus

Film yang Hangat, Ini 5 Nilai Ketidaksempurnaan Didapet dari Film Imperfect

HAI-Online.com – “Walaupun tampang bloon, ternyata lo pinter juga ya!” kata Dika (Reza Rahadian) ke teman fotografernya Dicky (Ernest Prakasa) di satu adegan dalam film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan.

Yap, cuplikan film terbaru karyaErnest Prakasa ini nggak usah dibeberin lebih lanjut, deh ya! Kalian udah bisa lihat sendiri karena filmnya masih tayang di bioskop Indonesia.

Nah, film ini udah sukses menyentil orang-orang yang nggak pede sama bentuk tubuhnya, netizen yang suka komentar jahil bahkan sebagian orang usil yang gemar body shaming.

Baca Juga: Begini Cara Ngubah Insekyur Jadi Bersyukur Menurut Cast Film Imperfect!

Mengisahkan Rara (Jessica Milla) yang nggak peduli sama ejekan orang lain soal bentuk tubuhnya yang cukup berat kalo dilihat dari angka timbangan proporsional buat cewek seusianya.

Rara ini seorang cewek karier, karena mengejar cita-cita yang lebih tinggi di perusahaan kosmetik, dia kepaksa harus mengubah penampilannya. Alhasil, perjalanan cintanya dengan Dika (Rez Rahadian) sedikit terguncang juga karena ketidaknyaman Rara soal fisiknya itu.

Sinopsisnya sesingkat itu, karena kalo mau tahu apa yang terjadi dengan Rara, pacar, teman, keluarga dan orang-orang yang punya ketidaksempurnaan dalam standard masyarakat kita, ya nonto sampai habis filmnya.

Nggak cuma ngakak sama aksi para komika yang terlibat dalam film bikinan koh Ernest ini, hati penonton juga dibuat hangat sama adegan dan jalan cerita yang dirangkai mba Meira selaku penulis naskah.

Baca Juga: Ada Kue Peler Berdebu, Ini 5 Kue dengan Nama Nyeleneh di Kepulauan Seribu

Pokoknya, kita jadi kayak disodorin api unggun di tengah kemah ke puncak. Nggak tahu kenapa, pokoknya keluar dari studio masih senyum-senyum sendiri sama lelucon body shaming di film tapi juga merenung soal nilai-nilai yang disampaikan di film Imperfect ini.

Bersyukur Apa Adanya

Nggak salah dalam promo film Imperfect ini, koh Ernest dan Meira mencantumnkan tagline dan tagar #UbahInsekyurJadiBersyukur.

Starvision Plus

Film yang Hangat, Ini 5 Nilai Ketidaksempurnaan Didapet dari Film Imperfect

Lewat tokoh Dika, penonton disentil soal menerima seseorang (dalam hal ini untuk jadi pacar) nggak melulu karena melihat fisiknya, tapi hati yang bicara. Dialog Dika soal menerima ketidaksempurnaan menjadi tepat sasaran sehingga pas kita keluar dari bioskop, penonton bisa merasa lebih bersyukur dengan apa yang udah dimiliki. Itu rasanya melegakan jiwa. Mantap deh ajarannya!

Isi kepala dulu, bentuk fisik kemudian

Ada alasan kenapa beberapa film sering menunjukkan kalo cewek seksi itu nggak lebih cerdas dari cewek yang penampilannya biasa aja.

Starvision Plus

teman-teman julid Rara

Nah, lewat tokoh Rara dan teman-teman kantornya, penonton cukup jelas gimana mengartikan don’t judge a book by it’s cover, sampai akhirnya pas udah melihat lebih jauh lagi dari sosok Rara, ternyata yang didahulukan dalam bekerja atau mengejar karier itu bukan melulu fisik lalu isi kepalanya dinomorduakan.

Kecerdasan seseorang justru lebih unggul daripada bentuk fisik yang bisa berubah-ubah.

Baca Juga: Demi Lovato Angkat Bicara. Iklan Game of Sultans yang Menampilkan Body Shaming Dihapus

No Body Shaming!

Cukup jelas, pada akhirnya film ini punya tujuan untuk nggak mau lagi nih orang Indonesia, terlebih para netizen yang terhormat, untuk melakukan ejekan-ejekan bentuk tubuh seseorang atau body shaming.

StarvisionPlus

perubahan Rara

Tokoh Rara menunjukkan gimana nggak nyamannya kehidupan ini kalo orang-orang di sekitar gemar mengomentari bentuk tubuh seseorang, apalagi sampai mengeluarkan kata-kata yang menyinggung.

Rasanya hidup ini bakal lebih indah kalo orang-orang di internet dan yang hidup di sekitar kita memilih untuk ngebahas hal yang lebih akrab dari sekadar obrolan fisik, contohnya ngebahas kebaikan orang, pekerjaan atau kegiatan positif.

Olahraga itu untuk sehat, bukan kurus!

Ada satu kesimpulan juga yang menyadarkan penonton film Imperfect untuk meluruskan aktivitas rutin olahraga yang selama ini dilakukan (atau baru mau dilakukan), yaitu olahraga fisik bukan untuk menguruskan badan melainkan untuk menjaga kesehatan.

Buat apa olahraga sampai capek kalo tujuannya cuma untuk kurus doang, padahal yang dikejar lebih dari itu, sehat, fit dan yang terpenting mengeluarkan endorphin dalam tubuh untuk menciptakan reaksi bahagia. Semoga lunas, sih dengan tujuan mencari sehat dari pada mencari perubahan fisik yang kadang menyakitkan!

StarvisionPlus

Genk cantik-cantik apa adanya

Cantik itu Beragam

Ada satu kebanggaan lagi usai menyaksikan film Imperfect. Penonton yang menyimak bakal lebih menghargai fisik siapapun di hadapannya. Soal bentuk cantik atau ganteng itu ragamnya banyak, yang penting siapapun kita, banggalah sudah dilahirkan dengan keunikan sendiri.

kalo cantik dan ganteng sama semua bentukannya, hmmm jadi pasaran semua dong! (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya