HAI-Online.com -Apabila sejumlah ligapanas di Eropa memilih untuk meliburkan kompetisi saat perayaan Natal tiba, hal tersebut ternyata nggak berlaku untuk klub-klub di Liga Inggris.
Tepat sehari setelah Hari Raya Natal atau tepatnya pada tanggal 26 Desember, klub-klub di Liga Inggris harus kembali bentrok satu sama lain seiring adanya sebuah tradisi bernama Boxing Day.
Secara umum, Boxing Day sendiri merupakan momen ketika para bangsawan, tuan tanah, hingga perusahaan memberikan hadiah kepada pekerja mereka yang telah lembur di waktu Natal, tepat sehari setelahnya.
Sementara itu, asal usul Boxing Day di Liga Inggris terbagi menjadi sejumlah versi, salah satunya bermula dari gencatan senjata antara tentara Inggris dan Jerman di perbatasan Belgia selama Perang Dunia 1 pada tahun 1914.
Baca Juga: Belum Sehari Jadi Pelatih Baru Arsenal, Tagar #ArtetaOut Berkumandang di Media Sosial
Saat itu, pasukan Jerman yang berada di parit keluar untuk mendatangi tentara Inggris sebelum kemudian berteriak "Selamat Natal" menggunakan bahasa musuhnya tersebut.
Mengingat pasukan Jerman kala itu datang tanpa membawa senjata, kedua belah pihak kemudian saling mendekat dan mengulurkan tangan satu sama lain untuk berjabat tangan.
Akhirnya, momen tersebut disambut baik oleh tentara sekutu, di mana mereka lalu saling bertukar senyuman, hadiah, rokok, serta menyanyikan lagu Natal secara bersama-sama.
Seusaimomen tersebut, salah seorang dari mereka mengambil bola karet dan kedua belah pihak memutuskan untuk bermain sepak bola selama kurang lebih satu jam.
Baca Juga: Disinggung Soal Nggak Pernah Bawa Bendera Rusia ke Arena Octagon, Khabib Beri Jawaban Menohok
Hingga seiring berjalannya waktu, negara Inggris mulai mengadakan pertandingan olahraga, salah satunya sepak bola sehari setelah perayaan Natal.
Menurut catatan sejarah, tradisi Boxing Day di Liga Inggris berawal dari kemenangan telak Preston North End atas Derby County dengan skor 5-0 pada musim 1888-1889.
Momen Boxing Day sendiri diketahui menghasilkan banyak keuntungan bagi Inggris karena kondisi tersebut membuat mata seluruh dunia terarah kepada mereka ketika sebagian besar liga di Eropa memilih untuk meliburkan kompetisi.
Hasilnya,kondisi tersebut lalu menjadi pemasukan tambahan bagi pengiklanan dan hak siar akan Premier League atau Liga Inggris ke berbagai penjuru dunia. (*)