HAI-Online.com -Selain menghabiskan waktu bersama keluarga, Hari Raya Natal selam ini juga kerap kali dijadikan sebagian besar orang untuk bertukar kado atau memberikanhadiah kepada orang-orang terdekat.
Sama seperti halnya yang dilakukan oleh seorang guru asal Filipina, Kathlene Jane Mendoza yang tahun sengaja mempersiapkan hadiah natal untuk murid-muridnya di sekolah.
"Aku menyiapkan gantungan kunci ini dua minggu sebelum pesta Natal kami. Aku ingin memberi siswa hadiah sebagai tanda cintaku kepada mereka," ujar Kathlene seperti dikutip HAI dari World of Buzz.
Namun sayang, tindakan yang dilakukan oleh Kathlene ini ternyata nggak sepenuhnya diapresiasi secara baik oleh murid-muridnya.
Baca Juga: Nenek 89 Tahun Ini Masih Aktif Nge-game Sampai Sekarang, Mainnya CoD, GTA Sampai Skyrim!
Ketika merayakan pesta perayaan natal di sekolah beberapa waktu lalu,beberapa dari mereka ternyata malahmemberi tanggapan tak terduga yang membuat hatinya hancur.
Menurut laporanThe Summit Express, sejumlah murid terlihat berterima kasih setelah menerima hadiah dari Kathelene, namun beberapa dari mereka merasa nggak suka karena hanya mendapat gantungan kunci dari sang guru sebagai kado natal.
Hadiah natal berupa gantungan kunci yang diberikan Kathlene kepada murid-muridnya.
Bahkan, beberapa dari murid tersebut mengatakan bahwa mereka juga bisa membeli gantungan kunci seperti pemberian Kathlene sendiri.
"Beberapa siswa mengatakan terima kasih, tetapi kalian tahu hal apa yang paling tak terlupakan yang mereka katakan? ‘Apakah ini hadiahnya? Kami juga dapat membeli ini sendiri '”, terangnya menirukan ucapan murid-muridnya.
Baca Juga: Gokil, Rapper 50 Cent Sewa Satu Toko Mainan Buat Hadiah Natal Anaknya
Meskipun nggak mempermasalahkan hal tersebut, Kathlene mengaku hatinya hancur setelah dia mendengar ucapan murid-murid yang nggak menghargai hadiahnya.
"Aku benar-benar berharap bahwa mereka akan menghargainya tetapi ternyata nggak," tutup Kathlene.
Wah, jangan ditiru ya sob! Dari sini kita bisa belajar sob untuk dapat lebih menghargai pemberian orang, entah apa pun itu bentuknya, oke? (*)