Kecewa Pihak Kampus Terus Ingkar Janji, Tagar #UGMBohongLagi Menggema di Media Sosial

Rabu, 18 Desember 2019 | 08:22
TWITTER/FATHUURR_

#UGMBohongLagi

HAI-Online.com -Baru-baru ini, Ketua BEM Universitas Gadjah Mada (UGM) M Atiatul Muqtadir atau selama ini lebih dikenal dengan panggilan Fathur menggemakan tagar #UGMBohongLagi di Twitteruntuk menyampaikan bentuk kekecewaan dan protes terhadap pihak kampus.

Melalui utas yang dibagikan lewat akun pribadinya @fathuurr_ pada Selasa (17/12) kemarin, dijelaskan bahwa kemunculan tagar #UGMBohongLagi bermula dari janji pihak kampus untuk mengesahkan peraturan penanganan kekerasan seksual di UGM nggak kunjung ditepati.

"Dalam forum yang dihadiri perwakilan rektorat UGM, pihak UGM menjanjikan akan mengesahkan peraturan di Bulan Desember 2019. Saat ditanya mengapa lama, alasannya macam-macam. Dalihnya ada pasal-pasal yang perlu dikoordinasikan dengan bagian-bagian di UGM," tulis Fathur.

Nggak ada progress yang signifikan, aliansi mahasiswa UGM kemudian memutuskan untuk menggelar aksi bertajuk "Menggugat Gadjah Mada" pada 13 November lalu, di mana ada 7 gugatan yang diajukan ke pihak rektorat UGM.

Baca Juga: Menurut Survei, Cewek Lebih Tertarik Sama Cowok Agak Gemuk Dibanding yang Berotot

"Salah satu tuntutannya adalah segera sahkan peraturan penanganan kekerasan seksual di UGM. Alhamdulillah, pada aksi tsb, dihadapan ratusan mahasiswa, rektorat berjanji akan mengesahkan selambat-lambatnya pd 13 Desember 2019," tulisnya menambahkan, sambil membagikan foto 7 tuntutan yang diajukan Aliansi Mahasiswa UGM.

Peraturan masih juga nggak disahkan pihak kampus pada 13 Desember kemarin, #UGMBohongLagi sengaja digemakan sebagai bentuk protes, kekecewaan, sekaligus peringatan karena UGM terus mengingkari janjinya.

"#UGMBohongLagi adalah bentuk protes dan kekecewaan mahasiswa UGM yang terus diingkari janjinya. Ini juga bentuk peringatan, bahwa kampus yang seringkali mendeklarasikan diri sebagai 'kampus berintegritas' hari ini kembali melanggar integritasnya," tulis Fathur lebih lanjut.

Baca Juga: Ada Lagi Nih, Rumah Luarnya Terkesan Kurang Layak, Tapi Dalemnya Nyaman Parah

Dari aksi ini, Fathur berharap agar pihak kampus dapat belajar dari pengalaman dan bergerak secara responsif dan serius ketika merasa nama baiknya terganggu.

"Justru belajar dari pengalaman, kampus akan lebih responsif dan serius ketika merasa nama baiknya terganggu. Lagipula, apalah arti nama baik jika penghuninya tidak baik2 saja?" tutup Fathur sambil meminta orang-orang untuk ikut menyuarakan aksi tersebut.

Kalau menurut kalian sendiri gimana sob? Apa sih yang menyebabkan pihak kampus nggak segera mengesahkan peraturan terkaitperaturan penanganan kekerasan seksual di UGM? (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Twitter