HAI-Online.com - Pernah nggak merasa kesel atau marah dengan hal-hal yang sepele? atau sering marah tapi nggakadasebab?
Sebenarnya, marah merupakan luapan emosi yang normal. Tapi, kalau terus-menerus marah karena hal yang remeh, gampang tersinggung, bahkan sampai ngebentak orang tanpa alasan yang jelas, itu udah bukan hal yang normal lagi.
Selain bisa merusak kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri, hal itu bisa mengganggu hubungan sosial dengan lingkungan sekitar.
Menurutpsychcentral, ada banyak hal yang bisa memicu seseorang bisa gampang marah begitu saja. Salah satunya karena kita semua punyaweak boundariesalias batasan yang lemah.
Sering kali kita bilang'Iya'padahal dalam hati bilang'nggak'.Kita juga suka melakukansuatu hal buat orang lain, walaupun diri kita sendiri nggak nyaman melakukan itu.
Yap, dengan begitu, emosi kita menjadi terkuras dan kehabisan tenaga.
Baca Juga: Kalau The Smiths Reuni, Noel Gallagher Ngaku Siap Jadi Gitarisnya
Nah, sayangnya kebanyakan orang nggak membuat "koneksi" dengan hal tersebut.
Juliede Azevedo Hanks, Ph.D, LCSW,pemilikdari Wasatch Family Theraphy, mengatakanbahwa, kita cuma mikiroranglain ngambil banyak keuntungan dari kita, tanpa kita sadar kalau sebenarnya kita juga punya bagian dari dinamika tersebut.
Selain itu, kurangnya tidur atau terlalu tertekan dengan pekerjaan bisa membuat kemampuan mengatasi emosi jadi bekurang. Sehingga, kita berubah jadi pemarah.
Hal lain yang yang memungkinkan munculnya marah tanpa sebab ini karena adanya depresi atau bisa juga anxiety aliasa kecemasan yang berlebihan.
Menurut Hanks, orang yang punya kecemasan tinggi sering merasa di ambang kewalahan, karena harus bekerja sangat keras mengelola emosi internalnya sendiri. Jadi, saat ada situasi yang menantang muncul, emosi orang tersebut bakal memuncak menjadi sebuah kemarahan.
Baca Juga: Gara-gara Kecanduan Game Online, Pelajar Ini Bolos Sekolah Hingga 3 Bulan
Sementara, psikoterapistRebecca Wong, mengatakan kalau banyak orang yang marah karena masalah hubungan. Artinya, kita banyak marah dengan orang-orang di sekitar kita seperti teman, pasangan, orang tua, atau adik-kakak kita sendiri.
Mungkin aja, kita pernah atau sering mengharapkan sahabat kita mendukung keinginan kita, namun ternyata nggak. Atau berharap mendapat bantuan yang banyak dari sekitar, tapi malah merasa diabaikan.
Perasaan seperti itu, jika sering muncul maka akan berubah menjadi kemarahan tanpa tahu sebabnya.
Contohnya nih, kalau Ibu kita marah-marah di saat lagi membereskan rumah. Itu artinya, Ibu kita berharap ada yang membantu pekerjaannya, tapi karena nggak ada yang membantu, akhirnya dilampiaskan lah dengan marah-marah.
Baca Juga: Banyak yang Cari, Harga Nike Air Force 1 x G-Dragon Nyampe Rp 120 Juta
Nah, terus apa sih yang harus dilakukan? Gimana caranya supaya nggak gampang marah tanpa sebab?
Yang jelas, kita harus menyadari dulu nih tanda-tanda kalau mau mulai marah. Misalnya, ketika sakit kepala, atau jantung berdenyut cepat.
Nah, kalau udah tahu tanda-tandanya, ekspresikanlah emosi tersebut tanpa harus menyalahkan seseorang. Kita bisa mengekspresikannya dengan cara menulis, menyanyi, atau teriak di ruangan kosong juga nggak masalah kok, asal nggak menganggu orang lain.
Atur pernapasan juga bisa membantu kita buat mengurangi emosi. Hindari pikiran-pikiran negatif yang justru bisa bikin kita tambah marah.
Jangan lupa, minta maaf sama diri sendiri dan juga orang-orang sekitar yang mungkin sempat tersakiti gara-gara kemarahan tersebut.
Ingat, marah memang nggak sama dengan kekerasan. Namun, kita harus sadar dan bisa mengontrol rasa marah itu sendiri.
Karena, menurut Hanks, mengakui perasaan marah dan menggunakan kesadaran tersebut untuk memahami emosi, adalah kunci untuk kesehatan emosional. (*)
(Lubna Shafira/HAI)