4 Fakta Rubuhnya Atap Sekolah di Pasuruan yang Tewaskan Guru dan Murid

Rabu, 06 November 2019 | 11:26
ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Anggota tim labfor Polda Jatim melakukan olah TKP kelas yang ambruk di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/11).

HAI-Online.com -Pada Selasa (5/11) pagi, seluruh guru dan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong di Kota Pasuruan dikejutkan dengan rubuhnya atap ruang kelas yang selama ini menjadi tempat mereka melakukan aktivitas belajar mengajar.

Dari informasi yang dihimpun Polda Jawa Timur, atap kelas gedung sekolah yang terletak di Jalan Kyai Sepuh nomor 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo dilaporkan ambruk pada sekitar pukul 08.15 WIB.

"Siswa kelas II A dan II B sedang belajar di ruang kelas, sementara kelas V A dan V B sedang ada kegiatan olahraga di luar kelas. Di kelas tersebut ada seorang siswa yang sakit dan tidur di dalam kelas serta seorang guru," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera.

Berikut sejumlah fakta terkait rubuhnya atap kelas SDN Gentong Pasuruan yang telah dirangkum HAI dari berbagai sumber.

Baca Juga: Pernah Ditegur Karena Corat-coret di Kelas, Bocah 9 Tahun Ini Justru Diminta Bikin Gambar Dekorasi di Restoran

1. Tewaskan Guru dan Murid

Menurut keterangan polisi, insiden tersebut menyebabkan guru bernama Sevina Arsy Putri Wijaya dan seorang siswa, Irza Almira meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan.

Selain merenggut dua nyawa, ambruknya atap sekolah SDN Gentong Pasuruan mengakibatkan 11 siswa dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka-luka.

"Tim langsung bekerja melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti dan melarikan korban ke rumah sakit terdekat," terang Frans menambahkan, seperti dikutip HAI dari Kompas.com.

2. Ada Indikasi Kesalahan dalam Pembangunan

SURYA/GALIH LINTARTIKA

Ruang kelas SDN Gentong Pasuruan yang atapnya ambruk.

Sementara itu,Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Agus Sudaryatno mengatakan bahwa dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ada indikasi kesalahan dalam pembangunan gedung sekolah yang kemudian mengakibatkan ambruknya empat atap kelas UPT SD Gentong.

"Bangunan yang roboh ini tidak spektek, dan hal ini dibuktikan dengan kerangka galvalum yang tidak sesuai dengan spesifikasinya," ungkap Agus, dilansir dariSuryaMalang.

3. Gunakan Tenda untuk Aktivitas Belajar Sementara

Untuk mendukung proses belajar mengajar sementara, pihak kepolisian akan membuat ruang kelas dari tenda supaya para murid tetap dapat menuntut ilmu.

"Kami akan mendirikan tenda Polri disini, untuk ruang kelas belajar sementara untuk siswa empat kelas yang ruang belajarnya roboh," jelasnya lebih lanjut.

Baca Juga: Viral Penggalangan Dana untuk Kuliah di Luar Negeri, Netizen Banjiri Kritikan

4. Kesaksian Orang Tua dari Murid yang Selamat

SURYA/GALIH LINTARTIKA

Iwan dan anaknya yang menjadi korban selamat dari ambruknya atap SDN Gentong Kota Pasuruan, Selasa (5/11).

Salah satu orang tua dari murid yang selamat, Iwan Nur Hidayat mengaku bahwa ketika atap kelas rubuh, anaknya yang duduk di bangku kelas II B menempati kursi dekat pintu sehingga dapat dengan cepat melarikan diri.

Meski berhasil menyelamatkan diri, sang anak diketahui tetap mengalami luka ringan di bagian tangan serta kaki, dan sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dokter.

"Tadi sempat dibawa ke rumah sakit, tapi sekarang sudah di rumah. Sekarang lagi pemulihan, anak saya shock dan ketakutan," cerita Iwan. (*)

Editor : Alvin Bahar

Sumber : Kompas.com, Surya Malang

Baca Lainnya