Belajar dari Kisah Wibby: Bagian Penting Dari E-KTP Itu Chip-nya, Sob!

Kamis, 31 Oktober 2019 | 13:30
kompas

E-KTP.

HAI-ONLINE.COM - Wibby Setya Permana (24), warga Desa Srimulya, Piyungan, Bantul, harus pake paspor buat bisa beli tiket kereta api.

Padahal, dia udah punya Suket (Surat Keterangan) pengganti KTP-Elektronik yang dikeluarkan secara resmi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bantul.

Tapi, Wibby bercerita, kalau suket itu nggak bisa ngakses sistem layanan berbasis digital kayak di KTP Elektronik.

Jadi, di KTP Elektronik tuh ada chip Radio Frequency Identification (RFID) yaitu teknologi pengiriman informasi singkat melalui gelombang radio.

Dalam chip itu tertera informasi pemiliknya. Akses tersebut nggak bisa dipake kalo kita gunain suket.

Baca Juga: Air Nggak Bisa Kedaluwarsa, Ternyata Ini Lho Arti Expiry Date di Kemasan Botol Air Mineral

"Saya ke Klaten naik Prameks, beli tiketnya harus pakai paspor. Saya sudah seperti orang asing di negeri sendiri," keluh Wiby, Rabu (30/10/2019) seperti dilansir dari kompas.com.

Wiby sebelumnya pernah ngerekam KTP Elektronik di usia 21 tahun. Tapi, karena ada kesalahan data, KTP itu dibalikin lagi ke Disdukcapil biar nggak disebut KTP Elektronik bodong.

Tapi setelah pengajuan, dia diminta pakai suket itu selama enam bulan.

Wiby juga ngeluhin, suket yang bentuknya selembar kertas itu nggak efektif. Selain nggak bisa nembus akses layanan berbasis digital, suket itu juga gampang basah dan rusak. Apalagi sekarang masuk musim penghujan.

Baca Juga: Komentar KPK Terkait Anggaran Lem Aibon Rp 82 Miliar yang Diajukan Disdik DKI Jakarta

Wiby juga udah berusaha buat bisa dapetin KTP Elektronik. Bahkan, dia sampai ngadu ke Bupati Bantul lewat akun media sosial.

Sementara itu dikutip dari laman kompas.com, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bantul, Bambang Purwadi, mengatakan bahwa saat ini Blanko KTP elektronik di Bantul dari pemerintah pusat terbatas.

Jatah blangko yang diberikan Pemerintah Pusat, menurut dia, hanya 500 keping perbulan, jadi belom bisa ngejangkau seluruh peserta yang daftar.

Nah sob, itu dia pentingnya KTP Elektronik. Jadi pas ngerekam KTP Elektronik, lo pastiin nggak ada kesalahan data, ya. (*)

Editor : Al Sobry

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya