HAI-Online.com -Sejarah baru tercipta di Indonesia 91 tahun lalu, para pelajar muda berhasil mencetuskan Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak semangat bangsa untuk memperjuangkan kemerdekaan tanah air kita.
Diperingati setiap tanggal 28 Oktober, Sumpah Pemuda nggak terlahir semudah yang dipikirkan karena dulu, banyak pertemuan yang musti dilakukan para pelajar muda untuk merumuskannya dengan berkumpul di tempat-tempat tertentu.
Tempat-tempat yang digunakan sebagai wadah bertemunya para pemuda Indonesia tersebut tentunya memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.
Namun sayang, dari beberapa tempat pertemuan yang ada, kebanyakan dari kita sebagian besar hanya mengetahui satu lokasi aja yaitu Gedung Kramat 106 atau kini lebih dikenal dengan nama Museum Sumpah Pemuda.
Baca Juga: Retas Perusahaan Amerika Serikat, Hacker asal Yogyakarta Berhasil Kantongi Uang Hingga Rp31,5 Miliar
Menurut keterangan dari pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali, setidaknya ada tiga lokasi yang dulunya dijadikan tempat berkumpul bagi para pelajar sebelum akhirnya mencetuskan Sumpah Pemuda.
Di mana aja tempatnya? Dilansir dari Kompas.com, berikuttiga tempat yang dulunya pernah dijadikan sebagai lokasi berkumpulnya para pemuda Indonesia sebelum akhirnya melahirkan Sumpah Pemuda.
1. Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)
"Lokasinya ada di dalam gedung sekolah. Bangunannya masih asli, hanya ada sedikit modifikasi saja,"terang Asep
Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) ini menjadi tempat rapat pertama yang diadakan pada Sabtu, 27 Oktober 1928 dan membahaslima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
2.Gedung Oost-Java Bioscoop
Lokasi kedua ini terletak di Jalan Medan Merdeka Utara, nggak jauh dari Istana Negara dan Mahkamah Agung, namun Asep mengaku kurang mengetahui apakah gedung tersebut sekarang masih ada.
"Tapi sekarang gedung itu sepertinya sudah nggak ada. Memang ada yang mengatakan saat ini lokasinya di Mahkamah Agung, tapi MA sejak dulu sudah ada,"terangnya.
Dalam pertemuan kedua yang dilaksanakan Minggu, 28 Oktober 1928 iniPoernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro (pembicara) sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, juga harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Baca Juga: Inovasi, Dosen Politeknik Negeri Bandung Bikin Soal UTS Pake Screenshot WhatsApp
3.Gedung Indonesisch Huis Kramat
Tempat pertemuan ketiga, yang saat ini kita kenal dengan Museum Sumpah Pemuda ini dijadikan lokasi rapat terakhir sekaligus pembacaan hasil rumusan.
Di sinilah para pemuda dari berbagai organisasi pergerakan,seperti "Jong Sumatranen Bond", Pemuda Indonesia, Sekar Rukun, "Jong Islamienten", "Jong Bataks Bond", "Jong Celebes", Pemuda Kaum Betawi dan PPPIkembali berkumpul untuk mencetuskan naskah sumpah pemuda.
Jangan sampai dilupain ya sob! Oh iya, sekarang giliran kalian untuk menjaga negara tetap utuh karena kita satu darah, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia! (*)