HAI-ONLINE.COM – Kisah horor dan mistis selalu menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia, baik dalam bentuk film, benda-benda berkaitan, maupun kisah nyata - khususnya beberapa waktu belakangan ini. Perusahaan media intelligence Isentia menangkap perbincangan terkait keyword ‘horor’ dan ‘mistis’ di media sosial sebanyak 27,399 buzz, terhitung sejak 1 Agustus hingga 3 Oktober 2019. "Kami mengamati bahwa netizen Indonesia memang memiliki kecenderungan tertarik terhadap kisah berbau horor, terbukti dari banyaknya topik viral terkait hal mistis terutama beberapa waktu belakangan ini," kata Rendy Ezra, Insights Manager Isentia Indonesia. Dari perbincangan medsos terkait topik horor dan mistis tersebut, terdapat empat topik utama yang paling viral.Nomor satu yang paling sering dibicarakan adalah “Boneka” dengan 11,980 buzz. Kata kunci “Boneka” ini menunjuk kepada boneka asal Thailand, Luk Thep. Boneka ini konon memberikan keberuntungan dan rejeki kepada pemiliknya yang merawat boneka ini seperti anaknya sendiri. Dan boneka Luk Thep ini telah merambah di masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Sering Tertawa Pas Sedih Kayak Joker? Ternyata Ini PenyebabnyaPosisi kedua, ada “KKN di Desa Penari” dengan total 6,300 buzz. Kisah KKN di Desa Penari menjadi viral setelah pemilik akun SimpleMan mengunggah kisah ini ke Twitter. Netizen Indonesia mulai menebak-nebak lokasi dan tokoh-tokoh yang terlibat di dalam kisah ini. Belakangan ini dikabarkan bahwa KKN di Desa Penari akan tayang di layar lebar Indonesia, dan sedang dalam tahap pencarian pemain. Setelah itu, di posisi ketiga kisah mistis terviral disusul dengan kisah “Orderan Mistis Ojol”. Kejadian ini konon merupakan hal nyata yang membuat trauma bagi sebagian orang yang langsung mengalaminya. Pasalnya hal ini bukan terjadi sekali maupun dua kali. Banyak pengemudi ojol yang sering mendapat pesanan untuk mengantar dari dan ke Menara Saidah, yang berujung tanpa hasil. Trending Topic ini mendapat 1,657 buzz.Juga menjadi trending topik terkait adalah film “Danur”, dengan 1,432 buzz. Sekuel film Danur yang ditulis oleh Risa Saraswati ini merupakan pengalaman nyata yang dialami oleh sang penulis, dan kemudian dituangkan dalam sebuah buku.