HAI-Online.com -YouTuber Indonesia yang kini memiliki 18 juta lebih subscribers, Atta Halilintar membuat sobat Twitter terkejut karena baru-baru ini kembali membuat cuitan setelah sebelumnya sempat vakum cukup lama dari media sosial burung biru tersebut.
Namun sayang, sebagian besar pengguna Twitter nampaknya nggak senang melihat Atta Halilintar kembali, terlihat dari munculnya gerakan untuk memblokir akun milik YouTuber berusia 24 tahun tersebut yang sempat menjadi trending topicpada Rabu (31/7) kemarin.
Menanggapi munculnya gerakan tersebut, psikolog asal Solo, Hening Widyastutimenilai fenomena ini terjadi karena para pengguna menganggap Atta Halilintar sebagai sosok yang nggak konsisten, nggak loyal, dan nggak setia karena sebelumnya sempat meninggalkan Twitter untuk YouTube.
"Saya lihat ada seperti komunitas yang solid, senasib, sepenanggunggan kekuatan massa pada penggunaTwitter. Mereka menganggap Atta tidak konsisten, tidak loyal, dan tidak setia, karena beralih dariTwitterke YouTube," terang Hening seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.
Baca Juga: Atta Halilintar Balik ke Twitter, Netizen Bikin Petisi Pertahankan Kemissqueenan Warga!
Selain itu, Hening juga mengatakan bahwa gerakan ini muncul karena pengguna Twitter menilai kembalinya cowok berusia 24 tahun tersebut ke medsos burung biru hanyalah untuk kepentingan uang semata.
"PenggunaTwittermenganggap Atta hanya ingin meraup finansial, seperti halnya pada YouTube," tambahnya.
Di sisi lain, Hening menjelaskan, kembalinya Atta Halilintar ke Twitter setelah cukup lama vakum bisa ditinjau dari sisi psikologis dan juga non psikologis.
Dalam sisi psikologis, fenomena ini terjadi karena situasi persaingan yang ketat di dunia seleb, apalagi orang-orang dengan profesi serupa selalu memiliki kepuasan tersendiri ketika konten buatan mereka disaksikan oleh banyak orang.
"Dari sisi psikologis, situasi persaingan yang sangat ketat di dunia seleb memaksa mereka untuk berpikir keras hingga menghasilkan ide kreatif untuk tetap eksis di berbagai media sosial," jelas Hening.
Baca Juga: Profesi 5 Bos Teknologi Sebelum Kaya Raya, Ada yang Pernah Kerja Nggak Dibayar
Sementara itu, dari sisi non-psikologis, keputusan untuk merambah ke berbagai platform media sosial menjadi cara mereka untuk menjaga eksistensi diri sekaligus juga menambah pundi-pundi keuangan.
"Dari sisi non-psikologis, yakni dengan meranah ke berbagai platform media sosial lainnya, dengan pendapatan yang diharapkan lebih besar masuk ke pundi-pundi keuangan mereka," tutupnya.
Kalau dari pandangan kalian sendiri gimana sob? Apa yang menyebabkan sobat Twitter ramai-ramai melakukan gerakan untuk memblokir akun Twitter Atta Halilintar? (*)