HAI-ONLINE.COM - Musik kadang bisa jadi sebuah cerminan akan diri pendengarnya dan itu udah jadi hal yang universal.
Terlepas dari efek baik yang kita terima dari mendengarkan musik, terkadang melalui musik pun bisa membuat pendengarnya gila, terhanyut ke dalam alunan musiknya, bahkan sering terjadi pembunuh yang mengutip lirik lagu sebagai inspirasiya.
Baca Juga: Musiknya Terdistorsi, Tapi 5 Lagu-lagu Berat Ini Punya Makna Positif!
Di sini HAI rangkum 5 musik yang mematikan di kehidupan nyata.
1. ‘Suicide Solution’ - Ozzy Osbourne
Peristiwa ini terjadi pada 26 Oktober 1984, saat seorang remaja berusia 19 tahun bernama John Daniel McCollum mendengarkan rekaman dai idolanya, Ozzy Osbourne.
Saat itu ia hanya berbaring di tempat tidurnya, dengan mendengarkan lagu melalui headphone-nya.
Selama lagu "Suicide Solution" bermain hingga sampai pada akhir lagu, Daniel mengambil sebuah pistol dan mengakhiri hidupya dengan menembaki dirinya sendiri.
Baca Juga: Lagi Main TikTok, Cowok 17 Tahun Ini Tewas Tertembak Pistol Rakitan
Saat itu orang tua Daniel dengan cepat menuduh bahwa Osbourne mendorong anak mereka untuk melakukan bunuh diri, dengan mengklaim bahwa lirik seperti "Suicide is the only way out" telah mencuci otaknya.
Saat itu mereka membawa sang artis ke pengadilan pada tahun 1986, di mana saat itu Osbourne mengklaim bahwa tragedi itu hanyalah kesalahpahaman, ia menjelaskan "lagu itu menjelaskan tentang bahaya alkoholisme."
Kasus ini pun dibatalkan pada tahun 1988, walau setelah itu lagu "Suicide Solution" masih mengundang gugatan lain, tapi tetap ditolak.
2. ‘Exit’ - U2
Tragedi ini dimulai oleh Robert John Bardo, yang terobsesi dengan aktris Rebecca Schaeffer.
Saat itu ia menguntit Schaeffer selama tiga tahun sebelym berhasil membunuhnya di luar gedung apartemennya.
Saat di pengadilan, Bardo mengklaim kalau lirik dari "Exit" telah menginspirasinya untuk melakukan penembakan pada sang idolanya.
Karena tindakannya itu, Bardo dihukum penjara karena kejahatan tingkat pertama.
3. ‘Better By You, Better Than Me’ - Judas Priest
Tragedi ini terjadi kepada James Vance yang berusia 20 tahun dan Raymond Belknap berusia 18 tahun, pada bulan Desember tahun 1985.
Baca Juga: 5 Tragedi Pembunuhan di Acara Musik, Anggota Pantera Salah Satu Korbannya!
Pada hari itu keduanya menghabiskan wakti di sebuah taman bermain yang udah lama nggak dipakai.
Hari itu mereka menghabiskan hari dengan membius diri mereka sendiri dan memutuskan untuk mengakhiri hidup.
Belknap menembak dirinya sendiri dan langsung mati saat itu juga, sementara Vance hanya berhasil melukai dirinya sendiri, namun akhirnya ia bunuh diri tiga tahun setelahnya.
Setelah kejadian itu orang tua dari keduanya memutuskan bahwa kematian anak mereka diakibatkan karena lagu "Better By You, Better Than Me" oleh Judas Priest.
Mereka mengatakan bahwa lagu itu memiliki pesan bawah sadar yang tersembunyi, yang mengatakan kepada pendengarnya "Mari kita mati," dan untuk "melakukannya."
Baca Juga: Karena Ada Pesan Satanic dalam Lagu Black Metal, Anak-anak Dilarang Dengar!
Hal itu pun menyebabkan persidangan berlangsung selama enam minggu, yang berakhir dengan sang vokalis menyanyikan lagu itu di ruang sidang. Hingga hakim akhirnya memutuskan bahwa band tersebut memang menanam pesan bunuh diri tersembunyi, tapi pendengar biasa nggak bakal bisa mendengarnya, dan akhirnya kasus itu pun dibatalkan.
4. ‘Night Prowler’ - AC/DC
Selama masa dua tahun, terjadi pembunuhan berantai di Los Angeles oleh Richard Ramirez dengan cara paling mengerikan yang bisa dibayangkan.
Pada satu waktu pihak berwenang menemukan topi AC/DC yang ditinggalkan Ramirez di tempat kejadian kriminal yang ia lakukan.
Saat itu terjadi, album Highway to Hell pun terdengar bersama "Night Prowler" dan dikatakan bahwa Ramirez terdorong untuk melakukan pembunuhan yang mengerikan dengan iringan lagu rock ini.
Baca Juga: Jordan Kasih Hormat Buat Komunitas Rock Alternatif Melalui 'Defiant'
Ramirez pun selamanya dikenal sebagai "Night Stalker" dan secara nggak adil menghubungkan band ini dengan kekerasan yang ia perbuat.
5. ‘Helter Skelter’ - The Beatles
Pada 9 Agustus 1969, seorang pria dan para pengikutnya telah dicuci otaknya dengan membuat sebuah pemahaman. Charles Monson meyakini bahwa musisi Inggris sebenarnya adalah malaikat dan mereka diam-diam berkomunikasi melalui musik mereka.
Dia dan pengikutnya berada di bawah khayalan, bahwa "Helter Skelter" merupakan ramalan perang ras apokaliptik yang ditakdirkan untuk mereka mulai.
Mereka mempercayai pembunuhan massal tingkat tinggi bakal menjadi sinyal yang baik untuk Bumi melanjutkan perang.
Baca Juga: Viral Aksi Basarnas Evakuasi Bocah yang Terperosok ke Lubang Paku Bumi Sedalam 32 Meter
Suatu waktu mereka mendatangi Hollywoods Hills menggunakan sebuah van, dan membantai tujuh orang secara brutal dalam waktu dua malam.
Manson dan para pengikutnya pun akhirnya berujung ke penjara akibat kepercayaan konyolnya itu.
Duh, seberapa besar nih pengaruh musik pada kehidupan lo, bukan pada kematian ya! (*)
Penulis: Nada Aprillia