HAI-Online.com -Seorang ibu asal Malaysia, Husnulkhotimah Fahmi baru-baru ini membagikan pengalaman buruk sang anak setelah menggigit tanaman hiasyang selama ini seringkali ditemui di kebanyakan rumah, termasuk wilayah Indonesia.
Melalui sebuah unggahan yang dibagikan melalui Facebook, Fahmi menceritakan bahwa kejadian ini bermula saat dia meninggalkan putrinya yang masih berusia 4 tahun tersebut sendirian karena sibuk mengurusi sang adik.
Ketika tengah sibuk mengurus adik Nashwa, anak perempuannya tersebut tiba-tiba masuk ke rumah sambil menangis histeris, padahal dia nggak menemukan luka ataupun memar di tubuh putrinya itu.
Saat ditanya oleh Fahmi mengenai alasan dia menangis, Nashwa awalnya nggak mau mengakui, sebelum akhirnya bercerita bahwa dia telah menggigit daun dari salah satu tanaman hias yang ada di rumah, yaitu Dieffenbachia atau lebih dikenal dengan sebutan daun bahagia.
Baca Juga: Ditangkap Atas Kepemilikan Narkoba, Henry 'Boomerang': Bronkitis Saya Sembuh setelah Pakai Ganja
Mengetahui hal tersebut, dirinya pun langsung mencari informasi mengenai efek yang ditimbulkan apabila menggigit daun bahagia, mengingat tanaman satu ini mengandung kristal kalsium oksalat berbentuk jaru yang disebut raphides.
Ketika dikunyah, getah dari tanaman ini diketahui dapat menyebabkan banyak gejala yang nggak menyenangkan, mulai dari mati rasa, iritasi mulut, air liur yang berlebihan, hingga pembengkakan lokal.
Hal itu juga lah yang terjadi pada Nashwa karena dia nggak bisa menutup mulut akibat bibirnya mengalami mengalami kejang, yang mana juga menyebabkan air liurnya keluar tak terkendali.
"Nashwa menangis ketika mulut menganga dan tak bisa menutup mulut karena bibir. Air liur juga menetes tanpa henti," cerita Fahmi dalam tulisannya.
Beruntung, Nashwa akhirnya bisa disembuhkan karena dia nggak sampai menelan tanaman yang bisa menyebabkan saluran pernapasannya tersebut, serta penanganan dan juga dari dokter saat dibawa ke klinik oleh ibunya.
Untung aja nggak sampai ketelen ya sob. Buat kalian yang punya adik masih kecil, jangan lupa dijaga dan diberitahu supaya nggak mengalami kejadian serupa. (*)