Ani Yudhoyono Meninggal karena Leukimia, Ternyata Minuman yang Sering Kita Konsumsi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Sabtu, 01 Juni 2019 | 15:00
Instagram/aniyudhoyono

Ani Yudhoyono ketika menjalani pengobatan kanker darah yang dideritanya.

HAI-Online.com -Seperti yang udah HAI beritain sebelumnya, istri presiden keenam Indonesia, Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital Singapura pada Sabtu siang (1/6) setelah berjuang melawan penyakit leukimia yang dideritanya.

"11.50 meninggal dunia. Mohon doanya. kami menunggu informasi dari keluarga SBY," kata Imelda Sari selaku Ketua Komunikasi Partai Demokrat, dikutip dari Kompas TV.

Berbicara soal penyakit kanker darah yang diderita oleh Ani Yudhoyono, ternyata penyakit leukimia sendiri bisa muncul dari salah satu minuman yang selama ini sering dikonsumsi oleh orang-orang di seluruh dunia, yaitu kopi.

Menurut penelitian dariAmerican Journal of Obstetrics & Gynecology, konsumsi lebih dari dua gelas kopi pada wanita hamil bakalan meningkatkan potensi bayi mereka mengidap leukimia hingga angka 60 persen.

Baca Juga: Ani Yudhoyono Meninggal karena Kanker Darah, Kenali Cara Pencegahannya

Bahkan, apabila mereka mengonsumsi lebih dari empat gelas kopi per hari, anak-anak dari wanita tersebut akan persentase risiko terkena penyakit leukimia akan meningkat hingga 72 persen.

Temuan ini tentu sejalan dengan penelitian lain yang mengatakan bahwa kita nggak boleh minum lebih dari 400 mg atau dua cangkir kopi tiap harinya supaya bisa terhindar dari sejumlah penyakit berbahaya.

Selain bisa menyebabkan leukimia, mengonsumsi kopi secara berlebihan diketahui bisa membuat detak jantung menjadi lebih kencang dan nggak teratur, bahkan dapat meningkatkan persentase resiko terkena penyakit jantung.

Apalagi, mengonsumsi kopi juga meningkatkan homocysteine, salah satu jenis asam amino pembentuk protein yang berhubungan erat dengan terjadinya serangan jantung, peningkatan lemak darah, serta kolesterol.

Wah, ngeri juga ya sob! Makanya mulai sekarang konsumsi kopi secukupnya aja karena segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya