Godzilla: King of The Monsters: Visual Keren Nggak Bisa Nyelamatin Cerita yang Biasa Aja

Rabu, 29 Mei 2019 | 15:30
Warner Bros.

Godzilla: King of The Monsters

HAI-Online.com – Setelah pada 2014 lalu Gareth Edwards ngasih reboot film Godzilla yang sebenernya nggak perlu-perlu amat, tahun ini kita disodorin sekuelnya.

Cerita raja monster ini dapet lanjutannya. Dan kali ini, digarap sama Michael Dougherty, langsung berlanjut pasca event di Godzilla, ceritanya bahkan lebih buruk dari pendahulunya.

Bercerita soal Emma (Vera Farmiga ) dan Madison Russel (Millie Bobby Brown) sepasang ibu dan anak yang hidup dan bekerja untuk Monarch.

Sebuah organisasi rahasia yang bertugas untuk menjaga kehidupan para Titan, monster yang hidup dan terlupakan di dunia manusia.

Emma dan mantan suaminya, Mark (Kyle Chandler) kehilangan anak mereka, Andrew saat serangan Godzilla di San Fransisco tahun 2014 lalu.

Baca Juga: Chris Hemsworth Udah Nggak Pakai Kostum Raja Petir Lagi, Dia Pakai Black Suit di MIB: International

Masalah dimulai ketika alat yang diciptakan Emma dan Mark bernama Orca, diincar oleh seorang penjahat yang terobsesi memulihkan tatanan dunia dengan membangkitkan para Titan, Colonel Jonah Alan (Charles Dance) dan ia berhasil mendapatkannya.

Dari situ kiamat dimulai, para Titan yang tertidur pun terbangun, memaksa Godzilla kembali lagi untuk menyelamatkan dunia.

Pertama kali berita soal film ini bakal rilis, HAI udah agak pesimis. Pasalnya, film pendahulunya aja nggak bagus-bagus amat.

Judulnya sih Godzilla, eh Godzilla-nya jarang muncul.

Belom lagi storyline yang agak berantakan. Karakterisasi yang lumayan dapet di pemeran utamanya aja yang bisa sedikit menyelamatkan film tahun 2014 itu.

Warner Bros.

Millie Bobby Brown, Vera Farmiga, dan Charles Dance dalam Godzilla: King of The Monsters

Sayangnya, kesalahan yang dilakukan Godzilla garapan Michael Dougherty ini masih sama dan bahkan lebih parah dari pendahulunya. Iya sih, visualnya keren banget.

Jangan tanya sekeren apa CGI yang dipake, lengkap dengan efek pertarungan yang emang gila banget. Intinya mah, kalau lo nonton ini di layar I-Max, pasti bakal puas banget.

Walaupun, dalam beberapa scene ada yang blurry banget, dan bikin penonton kesulitan untuk bisa ngeliat jelas pertarungan itu.

Cuma aja, visualnya HAI akuin jadi yang paling kuat dalam film ini. Apalagi dengan berbagai tambahan seputar Godzilla, emang keren banget sih.

Baca Juga: Ini Penjelasan Soal Raja YouTube, Atta Halilintar Masuk Soal Ujian SD

Masalahnya ada di story dan karakterisasi. Cerita yang diangkat bener-bener aneh dan nggak penting banget. Ceritanya beneran basi, dengan villain yang mau memulihkan tatanan dunia, dilawan sama orang-orang bermoral, terus di tengah-tengahnya ada pertarungan monster. Nggak ada cerita yang kuat yang bisa mengiringi pertarungan antar monster yang emang meledak banget.

Skrip yang emang udah lemah, diisi sama dialog klise parah. Bahkan di beberapa scene, para karakter harus jelasi motivasi mereka, atau alasan mereka melakukan sesuatu secara gamblang. Itu ngehe banget sih.

Banyak dialog nggak penting yang malah terkesan bodoh. Nggak ada karakter yang punya kesan kuat, yang bisa disukain atau jadi jagoan buat para penonton.

Warner Bros.

Kyle Chandler, Zhang Ziyi, dan O'Shea Jackson dalam Godzilla: King of The Monsters

Nggak cuman premisnya yang jelek banget aja, tapi penggarapan ceritanya juga nggak rapi. Endingnya udah jauh ketebak, twistnya jelek banget, dan aktingnya biasa aja bahkan cenderung menyedihkan.

HAI juga heran, padahal cast diisi sama nama yang keren-keren, macam Vera Farmiga, Millie Bobby Brown, dan Sally Hawkins. Tapi akting mereka sama sekali nggak meyakinkan. Apalagi trio keluarga Russel, Vera Farmiga-Millie Bobby Brown-Kyle Chandler. Sama sekali nggak punya emosi di antara interaksi mereka.

Baca Juga: Bos Mercedes-Benz Pensiun, BMW Beri Sentilan Lewat Iklan Perpisahan

Mungkin cast yang terlalu banyak jadi salah satu alasan kenapa nggak ada karakter yang ngena banget di penonton. Banyak cast yang punya peran kecil-kecil, dikasih sedikit spotlight, tapi yaudah gitu aja.

Nggak punya kesan yang kuat, dan cerita yang emang bagus. Semuanya kayak asal ada aja. Memperlihatkan chaos-nya pertarungan, tapi ceritanya malah beneran jadi chaos.

Pada akhirnya, film ini beneran nggak punya nyawa. Jujur aja, HAI sampe ngantuk pas nonton, terlepas dari ledakan dan pertarungan yang selalu muncul sepanjang film. Bosen! (*)

Tag

Editor : Al Sobry