Yang Lo Nggak Tau Soal Homeschooling: Dari Ijazahnya yang Kayak SMA, Hingga Tetep Harus Dateng ke Sekolah

Jumat, 24 Mei 2019 | 16:30
iStockphoto

Ilustrasi Homeschooling

HAI-Online.com - Sekolah pada umumnya yang kita tahu di mana lo harus dateng ke gedung, lo ketemu gurunya di sana, dan lo mengambil ilmu-ilmu nya di sana, dan nggak cuma lo aja, tapi bareng temen-temen seangkatan lo, antara 50-100 orang atau bahkan lebih.

Ada sekolah yang dikelola pemerintah (sekolah negeri) dan ada juga sekolah swasta yang biasa dikelola sama yayasan di luar pemerintah. Nah selain dua itu tadi yang udah sering lo denger, ada juga homeschooling.

homeschooling atau sekolah di rumah, sebenernya konsep yang nggak beda jauh sama sekolah-sekolah pada umumnya, tapi tetep ada yang membuat homeschooling beda dari sekolah yang lain.

HAI udah ngobrol-ngobrol sama temen-temen yang mengambil homeschooling sebagai pilihan mereka dalam belajar di jenjang SMA nih.

Sekolah kayak bimbel

“Sebenernya homeschooling itu konsepnya kayak kalau lo lagi bimbel aja. Gue tetep dateng ke tempatnya atau bisa disebut ‘sekolah’nya dan dalam seminggu itu gue belajar selama 3 hari, yaitu hari Senin, Rabu dan Jumat. Waktu belajarnya juga lebih sebentar, cuma dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang. Selain itu yaudah, nggak ada kegiatan ekstrakulikuler. Pelajaran yang praktikal kayak olahraga juga jadi nya cuma teori aja,” kata cowok yang punya panggilan CSR, seorang siswa homeschooling Kak Seto cabang Jati Bening Bekasi.

“Sekelas isinya juga nggak banyak-banyak, kebetulan kelas gue cuma 12 orang. Dan untuk SMA, ujian akhir juga nggak memuat Ujian Praktik jadi Ujian Nasional aja. By the way untuk ijazah, gue pribadi sih dapetnya ijazah SMA, bukan ijazah paket C”, lanjutnya.

Alasan seseorang dalam memilih homeschooling sebagai pilihan mereka melanjutkan pendidikan di jenjang SMA bermacam-macam.

Baca Juga: Dari Asrama Brimob Terbakar Hingga Polisi dari China, Ini 4 Hoaks yang Muncul dalam Kerusuhan 22 Mei

“Gue milih homeschooling karena gue udah tau passion gue apa, dan gue mau menekuni yang emang jadi passion gue aja. Rata-rata temen gue juga kayak gitu, karena kita tahu passion kita apa, jadi berani aja milih homeschooling karena mau menekuni passion kita masing-masing secara lebih dalam. Sejauh ini, selama 3 tahun gue SMA dan memilih homeschooling, gue nggak nyesel karna itu kan pilihan yang udah gue buat sendiri’, cerita CSR lagi.

Selain CSR, juga ada temen dari homeschooling lain, yaitu Jamet dari Homeschooling Primagama Depok.

“Kalau di tempat gue, gue ngambil sekolah yang penuh seminggu selama 5 hari.

Sebenernya bisa 3 kali seminggu aja, tapi gua memilih yang 5 hari selama seminggu yaitu hari Senin- Jumat supaya kegiatan gue full, jadi guenya juga nggak gabut,” katanya.

“Di hari Sabtu gue juga tetep masuk buat ikut kegiatan ekstrakulikuler. Selama seminggu pembagian perjam nya tuh kayak gini ; Senin-Selasa satu mata pelajaran dengan durasi 1,5 jam. Rabu-Jumat ada kelas yang namanya private lesson, itu durasinya lebih lama yaitu 2 jam tapi tetep satu mata pelajaran aja. Untuk jumlah siswa dalam satu kelas jumlahnya beda-beda sih, terserah lo mau ngambil yang kelompok atau individu, kalau yang kelompok sekelas berisi 3-5 anak, sedangkan kalau individu ya sendiri, dan gue ngambil yang individu,” lanjutnya.

“Terus ngomongin masalah ijazah, kalau di homeschooling gue, lo juga bisa milih, mau ijazah yang paket c atau ijazah biasa, tapi ijazah yang biasa cenderung lebih mahal.

Sebenernya poin gue kenapa milih homeschooling karena ya mau jadi lebih baik aja setelah punya masalah sama sekolah sebelumnya yang kebetulan sekolah yang bukan homeschooling atau sekolah pada umumnya. Kalau di homeschooling ini, lebih santai aja sih belajarnya dan semua kegiatannya juga lebih santai.”

Lain dari homeschoolingnya Jamet, lain lagi nih cerita Bay siswa homeschooling PKBM Tamansari Persada.

Bay dateng ke homeschoolingnya setiap hari karena dia udah kelas 12. “Untuk kelas 10 dan 11 cukup dateng 3 kali seminggu. Karena gue kelas 12 jam belajarnya dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang, dan hari sabtu libur,” paparnya.

Jadi, homeschooling itu peserta didiknya tetep dateng ke ‘sekolah’-nya guys, dengan isi siswa per kelas biasanya nggak lebih dari 15 orang. Untuk kegiatan ekstra di luar mata pelajaran pokok juga tetep ada, hanya intensitasnya yang lebih sedikit dibanding sekolah pada umumnya, di homeschooling juga nggak ada seragamnya.

Alasan mereka yang memutuskan untuk homeschooling di jenjang SMA pasti beragam. Gimana? Buat kalian yang baru mau masuk SMA, tertarik daftar homeschooling?

Penulis: Felisitas Anya, SMA Kolese Gonzaga

Editor : Alvin Bahar