HAI-online.com -Terlalu sering bermain game memang bisa menimbulkan efek yang buruk bagi seseorang.
Salah satu game yang saat ini sedang digemari di dunia adalah PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG), termasuk di India.
Di India sendiri, telah banyak kasus yang terjadi gara-gara game tersebut, mulai dari kasus bunuh diri, ada yang menjadi gila, sampai berujung dengan pelarangan dari pemerintah.
Kasus terbaru, seorang ibu muda di India belum lama ini menghubungi layanan konsultasi perempuan dan menyampaikan keinginannya bercerai gara-gara game PUBG.
Baca Juga : Serunya Ngabuburit Sambil Main Board Games, Ternyata Ini 4 Manfaatnya!
Cewek berusia 19 tahun asal Ahmedabad ini menghubungilayanan konsultasi bantuan perempuan di India, Abhayam 181, denganmengungkapkan bahwa dirinya ingin bercerai dari suaminya saat ini agar dapat menikah dengan pria yang dikenalnya di game PUBG.
Dilansir dari The Indian Express, perempuan itu mengatakan jika dirinya menjadi terpikat dengan seorang pria yang bermain game tersebut secara rutin.
Ia mengetahui jika cowok yang dikenalnya itu nggak tinggal jauh dari Ahmedabad, namun nggak diungkapkan apakah dirinya sudah pernah bertemu secara langsung dengan cowok yang disukainya itu.
Menanggapi permintaan cewek tersebut, Abhayam menugaskan tim konseling untuk mengunjungi rumahnya dan berbicara dengan pihak keluarga mengenai permasalahan yang dialaminya.
Baca Juga : Makan Saat Live, Ninja Matikan Kamera untuk Hormati Umat Muslim yang Puasa
Tim konseling menemukan bahwa perempuan itu telah kecanduanPUBG dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan ponselnya dibandingkan dengan keluarga.
Sonal Sagathiya, dari tim konseling yang bertemu dengan perempuan itu, menasihatinya untuk mempertimbangkan kembali keinginannya bercerai.
Tim konseling juga menawarkan untuk tinggal di pusat rehabilitasi di Ahmedabad, tapi cewek itu menolak dengan alasan di sana nggak diperbolehkan menggunakan ponsel, dan tim pun nggak berhak memaksanya.
Baca Juga : 4 Channel YouTube Gaming Lokal yang Enak Ditonton Buat Ngabuburit!
"Wanita itu mengatakan perlu waktu untuk memikirkannya kembali dan akan menghubungi saluran layanan bantuan jika dia membutuhkan bantuan lebih lanjut," ujar Sonal Sagathiya, salah satu anggota tim konseling tersebut. (*)