Viral Video Siswi SD Tampar Teman di Kelas, Dinas Pendidikan Manado Buka Suara

Minggu, 14 April 2019 | 17:00
Instagram / soalmanado

Viral video siswi SD tampar teman di kelas

HAI-Online.com -Baru-baru ini, pengguna media sosial dibuat heboh dengan kemunculan video siswi SD yang tengah melakukan perundungan dengan cara menampar wajah temannya ketika tengah berada di dalam kelas.

Dalam video tersebut, terlihat seorang siswi SD yang melakukan perundungan menampar korban sebelum akhirnya mengata-ngatai korban dengan berbagai macam makian.

"Hei b**** (kata makian) kita nda pernah kaluar malam-malam eh (saya tidak pernah keluar malam-malam eh). C*** deng ngana (kata makian, dengan kamu). Managis ngana kita lebeh pukul ngana (Menangis kamu saya akan lebih pukul kamu," ujar pelaku perundungan

Menanggapi video yang tengah viral di sejumlah media sosial itu, Daglan Walangitan selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado mengatakan pihaknya belum mengetahui adanya kasus tersebut.

Baca Juga : Keluarga Tersangka Penganiaya Audrey Laporkan 3 Akun Twitter dan Instagram ke Polisi

"Di sekolah Manado itu? Saya juga belum tahu. Saya akan suruh tindak lanjuti dan telusuri. Sampai saat ini belum ada laporan," seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.

Meskipun begitu, Daglan mengaku bahwa dirinya akan meminta bagian Kabid untuk menelusuri terlebih dahulu apakah video tersebut memang benar diambil di salah satu Sekolah Dasar daerah Manado.

"Nanti saya akan minta cek lagi ke Kabid. Jadi, kita akan menelusuri dulu apakah itu benar-benar di Manado," ujarnya lebih lanjut.

Sementara itu, Sonny Lela selaku Sekertaris Komisi D DPRD Manado menyatakan bahwa kasus perundungan tersebut pada dasarnya merupakan tanggung jawab guru karena video diambil di dalam ruang kelas.

"Apalagi kejadian itu saat jam sekolah. Karena ketika anak-anak masuk sekolah, sudah menjadi tanggung jawab guru.Kan anak-anak itu egoisnya masih tinggi. Untuk itulah peran guru dalam melakukan pendekatan dan komunikasi dengan siswa," ujarnya.

Selain itu, Sonny juga meminta Dinas Pendidikan untuk segera melakukan antisipasi agar kasus serupa nggak kembali terulang ke depannya, dan melakukan pengawasan kepada pihak guru.

"Apalagi saat ini sekolah-sekolah sudah terapkan full day school. Belajar dari pagi sampai sore. Jelas ini salah satu penyebab, artinya, anak-anak jadi stres juga. Belum lagi, setelah kembali ke rumah, anak-anak masih harus mengerjakan PR lagi," tambah Sonny.

Hmm, semoga kasus serupa nggak kembali terulang ya sob! Kalau menurut kalian sendiri gimana, sebenarnya apa sih yang menyebabkan para pelajar kita sering diterpa kabar-kabar miring akhir-akhir ini? (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya